TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pernah Jual Kursi Pelatih Untuk Bayar Pemain, Ini 5 Fakta Unik AC Parma

Salut! Selamat datang kembali

twitter.com/btsportfootball

Klub Italia, AC Parma berhasil mencatatkan rekor tiga kali promosi ke kasta yang lebih tinggi dalam tiga musim berturut-turut. Bak sebuah dongeng, Parma berhasil menciptakan cerita sukses dari klub papan atas Serie A yang dalam sekejap terbuang ke liga antah berantah. Lalu bangkit lagi dalam tiga musim saja.

Di balik itu, ternyata ada sederet fakta menarik tentang Parma yang bikin kamu geleng-geleng.

1. Anggota Seven Magnificent

parmacalcio1913.com

Didirikan pada tahun 1913, Parma yang kini menggunakan nama resmi Parma Calcio tergolong klub yang disegani di tanah Italia. Pada dekade 1990an, Parma termasuk jajaran tujuh klub besar yang diberi julukan "Seven Magnificent", seperti dilansir dari Fourfourtwo.com.

Bersama AC Milan, Juventus, Inter Milan, AS Roma, Lazio, dan Fiorentina, Parma berperan dalam menjadikan Serie A menjadi liga top dunia pada masanya.

2. Dikenal sebagai produsen pemain muda

fourfourtwo.com

Jika di Inggris ada Arsenal yang dikenal sebagai produsen pemain muda, maka di Italia Parma mengambil peran itu. Puluhan pemain bertalenta berhasil diorbitkan Parma hingga menjadi pemain kelas dunia.

Sebut saja, Gianluigi Buffon, Hernan Crespo, Fabio Cannavaro, Juan Sebastian Veron, Gianfranco Zola, hingga Hidetoshi Nakata, seperti dilansir dari Bleacherreport.com. Kesemuanya bahkan menjadi langganan tim nasional masing-masing pada eranya.

3. Bangkrut pada tahun 2015

trivela.uol.com.br

Era industri sepak bola tampaknya kurang disikapi dengan bijak oleh manajemen Parma. Buruknya manajemen dan lilitan utang membuat Parma harus gulung tikar pada tahun 2015.

Dikutip dari Theguardian.co.uk, pengadilan Italia kala itu memvonis Il Gialloblu pailit alias bangkrut. Saat itu utang Parma mencapai € 100 juta atau sekitar Rp 16,6 miliar. Tak cukup, Parma juga dihukum turun ke kasta keempat sepak bola Italia oleh otoritas setempat.

4. Jual kursi pelatih hingga cuci baju sendiri

parmacalcio1913.com

Parma benar-benar mengalami masa terburuk dalam sejarah klub pada tahun 2015. Saat itu, keuangan klub benar-benar terkuras. Satu per satu aset klub mulai dijual, seperti bus pemain hingga kursi pelatih kala itu, Roberto Donadoni.

Pengeluaran klub pun harus dibatasi, penyediaan air hangat di ruang ganti harus ditiadakan. Bahkan para pemain Parma saat itu harus rela mencuci bajunya sendiri, akibat klub tidak mampu membayar laundry.

Ujungnya, Parma tak mampu menggelar pertandingan melawan Udinese. Padahal kompetisi hanya yang hanya menyisakan beberapa pekan saja.

Writer

Rudy Bastam

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya