TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ada Pengajar dari Inggris, Polri Gelar Kursus Pengamanan Stadion

Melibatkan pengajar dari Coventry University

Kursus pengamanan stadion antara Polri dan pihak Coventry University. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Jakarta, IDN Times - Polri terus berbenah soal pengamanan di stadion selepas tragedi Kanjuruhan. Terbaru, selama sembilan hari, mereka mengadakan kursus pengamanan di stadion, melibatkan pengajar dari Coventry University, Inggris.

Asops Kapolri Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi berkata, kursus ini berlangsung mulai 25 Januari hingga 3 Februari 2023, bertempat di Hotel Century Park, Jakarta. Kementerian/Lembaga terkait selain Polri juga ikut pelatihan ini.

Baca Juga: 6 Fakta Tentang Stewards, Petugas Keamanan di Stadion Bola

1. Sebaran peserta kursus pengamanan di stadion

Kursus pengamanan stadion antara Polri dan pihak Coventry University. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Agung berkata, dari pihak Polri, ada 66 orang yang turut serta dalam pelatihan ini, tersebar mulai dari jajaran anggota Polri dan Polri. Dari Kementerian/Lembaga, ada beberapa pihak yang juga terlibat.

"Dari Kementerian/Lembaga dan kompetisi sepak bola sebanyak 10 orang, terdiri dari Kemenpora dua orang, Kemen PUPR dua orang, Kemenkes dua orang, dari PSSI dua orang, dan dari PT Liga Indonesia Baru sebanyak dua orang," ujar Agung di Mabes Polri, Rabu (1/2/2023).

Kursus sendiri dibagi menjadi dua kelas, yakni kelas A untuk trainer yang diikuti oleh 32 orang, dan kelas B untuk operator pelaksana yang melibatkan 34 orang. Mereka mendapatkan pengajaran dari lima pengajar dari Coventry University.

"Kami senang menjadi bagian dari manajemen pengamanan stadion di Indonesia ini, dan kami siap untuk menjawab tantangan ini bersama-sama dengan semua pihak di Indonesia," ujar salah satu pengajar Coventry University, Mike Hardy.

2. Pengajaran melibatkan banyak aspek

Uji coba penonton Liga 2 di Stadion Pakansari. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Pengajaran yang dilakukan Coventry University ini melibatkan banyak aspek. Selain diskusi dan perbandingan kelengkapan fasilitas pengamanan stadion di Indonesia dan luar negeri, diadakan juga simulasi secara langsung di stadion.

Selain itu, pengajaran juga melibatkan mitigasi mengenai risiko-risiko yang mungkin terjadi di stadion. Ada dua stadion yang dipakai percontohan, mulai dari Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dan Stadion Patriot Chandrabhaga.

"Diharapkan secara bertahap di semua wilayah memiliki standar yang sama, sehingga kita bisa menyelenggarakan kompetisi khususnya di bidang keamanan sepak bola dengan lebih baik sesuai dengan standar FIFA," ujar Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

Baca Juga: FIFA Akan Formulasikan Prosedur Pengamanan Stadion ke Polri

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya