TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Angel Di Maria akan Jaga Kreativitas dan Efektivitas Juventus

Di Maria tidak egois, dan dia adalah konektor andal

Brasil vs Argentina. (twitter.com/CopaAmerica)

Jakarta, IDN Times - Angel Di Maria sudah menentukan tujuan selanjutnya. Setelah kontraknya bersama Paris Saint-Germain (PSG) habis per musim 2022/23 ini, sosok asal Argentina itu dikabarkan sudah mencapai kesepakatan dengan Juventus.

Awalnya, Di Maria sempat dikabarkan akan hengkang ke Barcelona. Namun, pada akhirnya dia justru lebih memilih Juventus sebagai pelabuhan berikutnya. Di Maria bakal dikontrak satu musim, dengan opsi perpanjangan semusim di Juventus.

Hadirnya Di Maria pun jadi sebuah jaminan yang apik bagi Juventus. Meski tidak menonjol, dia adalah sosok yang bisa menjaga kreativitas skuad Si Nyonya Tua, selepas Paulo Dybala hengkang dari klub.

Baca Juga: Digantung Barcelona, Angel Di Maria Pilih ke Juventus? 

1. Di Maria tidak menonjol, tetapi berfungsi

Angel Di Maria (skysports.com)

Sebelum mendarat di Juventus, Di Maria membela tim-tim yang terbilang besar. Ada Real Madrid, Manchester United, dan PSG yang pernah dia bela. Namun, di antara deretan bintang-bintang itu, Di Maria tidak terlalu menonjol.

Sinarnya masih kalah dari nama-nama macam Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, hingga Neymar. Namun, yang perlu digarisbawahi adalah, Di Maria tetap menunjukkan fungsi di tengah lapangan. Dia tidak bersinar, tetapi dia memberikan efek.

Memiliki posisi yang versatile, Di Maria tidak memiliki kemampuan dribel dan umpan yang menonjol. Namun, ada beberapa hal yang membuat Di Maria jadi pemain yang berbahaya. Salah satunya adalah soal timing. Dia tahu kapan harus melepas bola.

Di laga semifinal Liga Champions lawan Bayern Muenchen, 2014 lalu, kualitas Di Maria soal timing ini terlihat. Mantapnya serangan balik Madrid kala itu tak lepas dari tepatnya waktu Di Maria melepas dan menahan bola.

Selain tahu kapan waktu yang tepat mengirimkan bola, Di Maria juga bisa berperan sebagai penghubung. Baik itu dari sayap maupun dari tengah, dia bisa mengalirkan bola dengan baik. Alhasil, bersama Di Maria, permainan terus berjalan.

2. Angel Di Maria tidak egois

Brasil vs Argentina. (twitter.com/CopaAmerica)

Selain itu, satu hal yang membuat Di Maria jadi pemain yang memiliki fungsi adalah dia tidak egois. Bermain bersama para bintang macam Messi, Ronaldo, dan Naymar, Di Maria selalu menemukan kecocokan. Itu semua karena dia tidak egois.

Di Maria selalu menyajikan ruang dan umpan bagi para pemain bintang tersebut. Tak heran, ketika di Piala Dunia 2014, Messi yang tengah meraja begitu kehilangan ketika Di Maria harus absen di final. Dia kehilangan pemain yang memahaminya.

Pun saat main di PSG dan Madrid, Di Maria mampu jadi pelayan yang baik bagi Neymar dan Ronaldo. Alih-alih ikut menonjol, dia memilih untuk jadi penghubung sekaligus konektor di tim. Dia bicara dengan umpan dan dribel yang efektif.

Alhasil, Di Maria diprediksi akan mudah beradaptasi di Juventus nanti. Ketidakegoisannya, yang berpadu juga dengan kecepatannya dalam menyesuaikan diri di klub baru, bisa membuat bintang-bintang yang ada Juventus terlayani dengan baik.

Baca Juga: 5 Klub Tempat Angel Di Maria Pernah Berkarier, ke Mana Selanjutnya?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya