TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kaleidoskop Liga Champions 2021: Pembuktian Chelsea

Pemecatan Frank Lampard jadi titik awal kebangkitan Chelsea

Manajer Chelsea Thomas Tuchel mencium trofi Liga Champions usai babak final Liga Champions di Estadio do Dragao, Porto, Portugal, Sabtu (29/5/2021) waktu setempat. Gol tunggal Kai Havertz pada menit ke-42 ke gawang The Citizens bawa The Blues jadi juara Liga Champions. ANTARA FOTO/Michael Steel/Pool via REUTERS

Jakarta, IDN Times - Tahun 2021 akan segera usai. Ada beberapa momen di dunia sepak bola yang sudah tergurat, termasuk di ajang Liga Champions 2020/21. Chelsea merasakan betul berkah pada 2021 ini.

Pada awal musim 2020/21, tidak akan ada yang menyangka Chelsea bakal menggebrak. Pemecatan Frank Lampard jadi bukti ada yang tidak beres di tubuh Chelsea. Manajemen pun langsung menunjuk sosok Thomas Tuchel sebagai manajer baru di pertengahan musim 2020/21.

Pergantian ini ternyata berbuah manis. Chelsea mulai bangkit, tidak hanya di Premier League, tetapi juga di Liga Champions. Mereka mengulangi apa yang ditorehkan pada 2012 silam, yaitu kembali menjadi juara.

Baca Juga: 5 Mantan Pemain Bintang Chelsea Ini Dulunya Disia-siakan 

1. Chelsea sudah meyakinkan sejak fase grup

Pemain Chelsea Andreas Christensen mencoba menahan serangan pemain Manchester City Phil Foden pada babak final Liga Champions di Estadio do Dragao, Porto, Portugal, Sabtu (29/5/2021) waktu setempat. Gol tunggal Kai Havertz pada menit ke-42 ke gawang The Citizens bawa The Blues jadi juara Liga Champions. ANTARA FOTO/Michael Steel/Pool via REUTERS

Sejatinya, sejak masih ditangani Lampard, Chelsea sebenarnya tampil apik di Liga Champions 2020/21. Mereka bahkan mampu lolos ke fase gugur sebagai juara grup. Kedatangan Tuchel pada Januari 2021 menyempurnakan permainan Chelsea di babak 16 besar.

Chelsea melesat menumbangkan lawan-lawan mereka. Atletico Madrid mereka bekuk di babak 16 besar, pun dengan Porto di babak semifinal. Tibalah babak semifinal, ketika mereka harus bersua tim tangguh, Real Madrid. Namun, Chelsea tidak mundur. Malah, mereka memeragakan permainan ciamik.

Alhasil, Chelsea berhasil menundukkan Madrid dengan agregat yang meyakinkan, yakni 3-1. Kemenangan ini membawa mereka ke partai final, bersua sesama tim Inggris, Manchester City.

2. Chelsea pupus kenangan buruk musim 2007/08

Pemain Chelsea merayakan kemenangan usai menang atas Manchester City pada babak final Liga Champions di Estadio do Dragao, Porto, Portugal, Sabtu (29/5/2021) waktu setempat. Gol tunggal Kai Havertz pada menit ke-42 ke gawang The Citizens bawa The Blues jadi juara Liga Champions. ANTARA FOTO/Michael Steel/Pool via REUTERS

Bagi Chelsea, ini adalah partal final sesama tim Inggris kedua mereka di Liga Champions. Pada musim 2007/08, mereka juga melakoni hal serupa. Bedanya, saat itu mereka bersua Manchester United-nya Sir Alex Ferguson. Mereka pun tumbang lewat babak adu penalti.

Kenangan buruk itu pun menyeruak di babak final Liga Champions 2020/21. Apalagi, mereka juga bersua dengan Manchester City yang tengah menakutkan di Premier League. Alih-alih gentar, Chelsea justru memeragakan lagi permainan yang ciamik.

Chelsea sukses membuat City buntu sepanjang laga. Di sisi lain, mereka berhasil menorehkan keunggulan lewat gol Kai Havertz. Chelsea akhirnya menang dengan skor 1-0, dan mereka berhak atas trofi Liga Champions kedua mereka, setelah trofi pertama didapat pada musim 2011/12 lalu.

Baca Juga: 3 Alternatif Chelsea Jika Gagal Rekrut Jules Kounde

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya