Kekerasan Suporter, Tantangan bagi Calon Ketua Umum PSSI
Suporter adalah bagian dari sepak bola Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Belakangan ini, kasus kekerasan suporter kembali mengular. Pelemparan kepada bus Arema FC dan Persis, plus perusakan kantor Arema jadi yang terbaru. Kasus macam ini harus jadi perhatian calon Ketua Umum PSSI kelak.
Founder Football Institute, Budi Setiawan, berkata bahwa kasus kekerasan suporter ini tidak boleh ditoleransi lagi. Menurutnya, perlu ada penyelidikan dan proses hukum agar kejadian yang sama tidak terulang lagi.
"Tindakan kekanak-kanakan dari suporter ini tidak boleh ditoleransi atau dimaafkan begitu saja. Perlu ada tindakan penyelidikan, penyidikan dan proses hukum yang jelas untuk menghukum pihak-pihak yang memang bersalah," ujar Budi dalam keterangan resminya.
Baca Juga: Polisi: Pelemparan Batu ke Bus Persis Solo Sudah Direncanakan
1. Kasus perusakan kantor Arema bisa jadi contoh
Budi berujar, kasus perusakan kantor Arema bisa jadi referensi dan contoh, bagaimana nantinya kasus kekerasan suporter ditangani ke depannya. Dalam kasus itu, dia berkata ada beberapa pihak tak bertanggung jawba yang ingin menjatuhkan Arema.
"Sehingga penting untuk mengurai siapakah sebenarnya pelaku perusakan di kantor Arema. Itu akan menjadi yurisprudensi dan referensi baik bagi komunitas sepak bola maupun pihak keamanan ke depannya," ujar Budi.
Baca Juga: Imbas Maraknya Kerusuhan Suporter, Pengamat Sentil PSSI