4 Keputusan Guardiola Antar Manchester City Juara Liga Champions
Guardiola buktikan diri bisa juara UCL tanpa Messi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Manchester City pada akhirnya menuntaskan rasa penasarannya akan Liga Champions. Mereka berhasil jadi juara Liga Champions untuk pertama kalinya sepanjang sejarah klub, usai mengalahkan Inter Milan di Ataturk Olympic Stadium, Minggu dini hari WIB (11/6/2023).
Keberhasilan ManCity juara, bisa dibilang merupakan hasil dari kerja keras dan rasa tak kenal menyerah. Meski berkali-kali gagal, ManCity terus mencoba untuk bisa meraih trofi Liga Champions. Mimpi itu akhirnya tercapai.
Pep Guardiola juga membuktikan diri bisa jadi juara Liga Champions tanpa pemain-pemain hebat yang sempat mengelilinginya semasa di Barcelona seperti Lionel Messi, Xavi Hernandez, dan Andres Iniesta.
Pencapaian ini juga menjadi bukti kalau Guardiola memang punya kecerdasan di atas rata-rata dalam meramu tim. Itu terlihat dari empat momen kunci di laga lawan Inter yang pada akhirnya membawa ManCity juara Liga Champions. Semua momen itu, benar-benar diciptakan oleh Guardiola.
Baca Juga: Manchester City Pastikan Treble Winners Usai Juara Liga Champions
1. John Stones dan gak overthinking
John Stones menjadi salah satu bukti kecerdasan Guardiola dalam meracik strategi. Ketika mengumumkan susunan pemain, agak membingungkan ketika Guardiola menurunkan Stones sebagai gelandang bertahan, bersama dengan Rodri.
Ternyata, ini adalah cara Guardiola mengatasi hilangnya Joao Cancelo di sisi kiri pertahanan. Modifikasi strategi ini juga diterapkan karena Guardiola ingin menghadapi lini tengah Inter yang terkenal dalam.
Guardiola juga akhirnya membuang sisi negatifnya sebagai manajer yang overthinking dengan percaya kepada Rodri. Dia memainkan Rodri sebagai starter, tak seperti final di musim 2020/21.
Ketika itu, Rodri dicadangkan karena ingin memberikan kebebasan kepada Ilkay Guendogan berkreasi dari tengah. Tapi, pada akhirnya keputusan itu dibayar mahal lantaran umpan terobos yang diterima Kai Havertz, berujung gol kemenangan Chelsea.
Padahal, umpan seperti itu biasanya bisa dipotong Rodri. Pun, kini Rodri jadi pahlawan dengan gol tunggalnya ke gawang Andre Onana.
Baca Juga: Akhirnya, Pep Guardiola Lepas dari Kutukan Dukun Afrika