Odegaard Jadi Mimpi Buruk Porto saat Disingkirkan Arsenal
Awalnya, Porto mau matikan Odegaard
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kegagalan FC Porto melaju ke perempat final ternyata disebabkan oleh mandeknya strategi yang disiapkan demi menetralisir Arsenal. Kapten Porto, Pepe, mengakui rekan-rekannya kewalahan dan kebingungan saat ingin menerapkan strategi tersebut.
Saat melawat ke Emirates Stadium dalam leg 2 babak 16 besar Liga Champions, Rabu dini hari WIB (13/3/2024), Porto sebenarnya sudah memiliki strategi khusus. Mereka berencana mematikan pergerakan dan kreasi Martin Odegaard yang menjadi otak permainan Arsenal.
"Kami datang menerapkan permainan kami, menetralisir permainan Odegaard antar lini. Kami tahu yang harus dilakukan. Sialnya, kami tak bisa mencetak gol dan merek beruntung," kata Pepe dikutip DAZN.
Baca Juga: Porto yang Kembali Jadi Pijakan Arsenal di Liga Champions
1. Odegaard akhirnya lolos juga
Odegaard memang sempat kesulitan untuk melepaskan umpan-umpan atau melakukan manuver di lini tengah atau pertahanan Porto. Namun, dia mendapatkan momentum ketika berkombinasi dengan Leandro Trossard hingga akhirnya lahir gol buat Arsenal.
Gol inilah yang mengubah jalannya laga. The Gunners jadi lebih cair dan terus menekan Porto. Pada akhirnya, laga harus dilanjutkan hingga adu penalti dan Arsenal berhasil melaju ke perempat final usai David Raya menepis sepakan Galeno dan Wendell.
"Sebenarnya, ini laga yang bagus buat kami. Sial, karena kami tak bisa lolos," ujar Pepe.