TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rekor Hitam Klub Inggris Ancam MU di Final Liga Europa

Klub Inggris punya catatan buruk saat jumpa tim Spanyol

Paul Pogba (goal.com)

Jakarta, IDN Times - Manchester United harus waspada dengan Villarreal. Meski jadi unggulan dalam duel final Liga Europa yang digelar di PGE Stadium, Gdansk, Polandia, Kamis (27/5/2021) dini hari WIB, MU dihantui rekor buruk yang menimpa tim Inggris.

Saat jumpa dengan wakil Spanyol, di final kompetisi Eropa, tim Inggris sering sial. Wakil Inggris selalu kalah saat jumpa tim Spanyol di sembilan pertemuan.

Tim Spanyol terakhir yang kalah dari wakil Inggris adalah Alaves. Mereka kalah dari Liverpool di Piala UEFA musim 2000/01.

Baca Juga: 4 Fakta Menarik Final Liga Europa MU Vs Villarreal

1. Modal kuat jadikan MU favorit

Pemain Manchester United Bruno Fernandes mencetak gol dari titik penalti ke gawang Southampton dalam laga lanjutan Liga Inggris di Old Trafford, Manchester, Inggris, Selasa (2/2/2021). Man United mencukur habis Southampton dengan skor 9-0 (ANTARA FOTO/Pool via REUTERS/Phil Noble)

MU memang jadi favorit dalam final Liga Europa. Tak heran, karena secara materi, MU lebih berkelas ketimbang Villarreal.

Ditambah, MU lebih berpengalaman di kompetisi Eropa ketimbang Villarreal. Kala MU sudah tampil di delapan final kompetisi mayor Eropa, Villarreal baru sekali. Itu pun akan dilakoni pada dini hari nanti WIB.

2. Beban buat MU

Pemain Manchester United Bruno Fernandes mereyakan gol pertama pada laga Liga Inggris melawan Manchester City di Etihad Stadium, Manchester, Inggris (7/3/2021). MU berhasil menundukkan Manchester City dengan skor 2-0 melalui gol Bruno Fernandes dan Luke Shaw. ANTARA FOTO/Pool via REUTERS/Laurence Griffiths

Status unggulan sebenarnya bisa jadi beban buat MU. Hal tersebut diakui oleh gelandang andalan MU, Bruno Fernandes.

Karena reputasi MU, favorit jadi hal biasa. Beban pun, dianggap jadi hal normal bagi Fernandes. Namun, dia menikmati beban tersebut.

Sebab, dengan bekerja di bawah tekanan dan beban, kemampuan pastinya akan lebih berkembang.

"Bekerja di bawah tekanan begitu saya sukai. Bagus buat saya. Semua tahu, kalau trofi penting buat kami. Orang-orang di klub ini mau jadi juara. Tak penting paceklik gelar sudah lama kami jalani, tapi harapannya memang jadi juara," ujar Fernandes dilansir The Sun.

Baca Juga: Gelar Juara Liga Europa Bakal jadi Momentum Kebangkitan MU

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya