TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Liga 2 Dapat Subsidi dari Liga 1 Gegara Tak Ada Sponsor Utama

Setiap klub mendapat subsidi hampir satu miliar rupiah

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan dan Dirut PT LIB, Akhmad Hadian Lukita dalam konferensi pers pembukaan Liga 2 2022/2023, Minggu (28/8/2022). (IDN Times/Tino).

Jakarta, IDN Times - Liga 2 musim 2022/23 tetap digelar mulai Minggu (28/8/2022). Padahal, Liga 2 hingga kini belum mendapatkan sponsor utama.

Usut punya usut, Liga 2 digelar dengan menggunakan dana subsidi dari Liga 1. Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, menyatakan pihak-pihak terkait kesulitan mencari sponsor untuk menggelar Liga 2 selama semusim.

"Mencari sponsor tidak terlalu gampang. Kami masih tertatih-tatih, Liga 2 belum ada (sponsor utama), tapi disubsidi dari Liga 1," kata Iwan Bule (sapaannya) saat ditemui IDN Times dalam pembukaan Liga 2 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Liga 2 segera Dimulai, PSIM Siap Rebut Tiket Promosi Liga 1 

1. Setiap klub mendapat subsidi Rp800 juta

Mochamad Iriawan dan Akhmad Hadian Lukita berbincang dengan awak media jelang membuka Liga 2, Minggu (28/8/2022). (IDN Times/Tino).

Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru, Sudjarno, menyatakan setiap klub mendapat subsidi sebesar Rp800 juta. Pun, nominal tersebut masih bisa bertambah tapi akan dibahas terlebih dahulu oleh LIB dan PSSI.

"Subsidi sementara Rp800 juta. Federasi dan LIB akan membahas dulu, kalau wilayah lain ada perjalanan dan sebagainya. Kami kunci itu dulu (Rp800 juta)," ujar Sudjarno.

2. Liga 2 harus kerja keras cari sponsor utama

Suasana pertandingan Persikab kontra PSIM di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (28/8/2022). (IDN Times/Tino).

Direktur Utama LIB, Akhmad Hadian Lukita, mengakui memang sulit mencari sponsor utama untuk Liga 2 akibat pamor kompetisi yang menurun. Itu terjadi setelah klub-klub seperti RANS Nusantara FC, Dewa United, dan Persis Solo, naik kasta.

Kehadiran klub-klub seperti Sriwijaya FC, Persipura Jayapura, dan PSIM Yogyakarta, ternyata belum cukup mengangkat pamor Liga 2.

"Karena mereka sudah naik ke Liga 1, Liga 2 otomatis harus kerja keras lagi untuk meningkatkan valuasi," kata Akhmad.

Baca Juga: Akui PSIM Tim Kuat, Persikab Tetap Yakin Menangi Laga Perdana Liga 2

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya