TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenapa Piala Dunia 4 Tahun Sekali? Intip Penjelasannya di Sini

Menjaga tradisi dan agar tetap eksklusif

potret trofi Piala Dunia 2022 Qatar (uefa.com)

Piala dunia menjadi salah satu ajang olahraga bergengsi yang selalu ditunggu oleh publik sepak bola di seluruh penjuru dunia. Piala dunia selalu disambut dengan sukacita, khususnya bagi negara yang ditunjuk menjadi tuan rumah piala dunia setiap empat tahun.

Namun, kamu pernah kepikiran gak sih kenapa Piala Dunia 4 tahun sekali? Kenapa gak diselenggarakan setiap 2 tahun atau bahkan setiap tahun? Ternyata ada beberapa alasannya, lho! Penasaran? Cari tahu penjelasan lengkapnya di artikel ini, ya!

1. Ada usulan supaya diadakan setiap dua tahun sekali

Skuad Timnas Inggris di Piala Dunia 2018. (fifa.com)

Kenapa Piala Dunia 4 tahun sekali? Perlu diketahui, ternyata pernah ada usulan untuk menyelenggarakan piala dunia setiap dua tahun sekali. Pendapat itu disampaikan oleh Arsene Wenger, mantan pelatih Arsenal pada tahun 2021 lalu.

Menurutnya, jika piala dunia dilakukan setiap dua tahun sekali, para pemain bisa lebih berkesempatan untuk memenangkan trofi bergengsi tersebut. Wenger juga berpendapat kalau piala dunia setiap dua tahun akan menghasilkan pertandingan-pertandingan yang lebih berkualitas.

FIFA pun menimbang-nimbang pendapat Wenger tersebut. Bahkan, FIFA sempat mengadakan pertemuan dengan enam konfederasi sepak bola di seluruh dunia untuk membahas hal tersebut.

Namun, banyak pihak menolak mentah-mentah usulan tersebut. Klub-klub Eropa berpendapat kalau piala dunia diadakan setiap dua tahun, fisik para pemain akan terganggu dan jadwal kompetisi yang sudah tersusun pun akan kacau.

Selain itu, banyak publik pencinta sepak bola yang menentang ide tersebut karena bagi mereka piala dunia adalah kejuaraan eksklusif yang tidak bisa diubah dengan mudah.

2. Tradisi panjang piala dunia

Mauro Ramos mengangkat trofi Jules Rimet pada Piala Dunia 1962. (facebook.com/fifaworldcup)

Buat kamu yang bertanya-tanya kenapa Piala Dunia 4 tahun sekali, alasan pertamanya adalah karena tradisi panjang sejak piala dunia pertama kali digelar, yaitu tahun 1930 di Uruguay.

Saat itu, hanya ada 13 timnas yang mengikuti ajang tersebut karena transportasi yang sulit dan terbatas. Namun, piala dunia berikutnya sudah diisi oleh lebih banyak tim dengan suporter setiap negara yang ikut menonton ke stadion.

Piala dunia menjadi sebuah ajang yang dinanti-nanti seluruh penggemar sepak bola. Mereka bisa bertemu dengan suporter dari negara lain dengan latar belakang ras dan budaya yang berbeda. Lalu, tentunya mendukung tim nasional negaranya berjuang.

Makanya, tradisi panjang tersebut tidak bisa dengan mudah diubah begitu saja.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Pertandingan Piala Dunia Qatar 2022 hingga Partai Final

3. Menjaga eksklusivitas

Pemain Ekuador merayakan gol ke gawang Qatar di Piala Dunia 2022. (twitter.com/FIFAWorldCup)

Selain itu, piala dunia sudah dianggap sebagai ajang yang punya eksklusivitasnya tersendiri. Banyak pencinta sepak bola di dunia menanti-nanti setiap empat tahun untuk bisa menyaksikan langsung kesebelasan negaranya bermain di piala dunia.

Oleh sebab itu, jika piala dunia diselenggarakan setiap dua tahun, maka lama kelamaan bisa menurunkan semangat dan animo masyarakat dari setiap negara karena terlalu sering diadakan.

Empat tahun merupakan rentang waktu yang pas bagi penggemar sepak bola untuk melepas rindu kepada tim nasional negaranya berlaga di piala dunia.

Baca Juga: Jadwal Penyisihan Grup Piala Dunia Qatar 2022, Catat Ya!

4. Memberi waktu persiapan bagi tuan rumah

qatar stadium (unsplash.com/visitqatar)

Tuan rumah piala dunia selalu berganti-ganti. Beberapa tahun sebelum penyelenggaraannya, biasanya FIFA akan mengumumkan siapa tuan rumah piala dunia berikutnya. Idealnya, 211 negara yang tergabung di FIFA berhak menjadi tuan rumah piala dunia.

Bagaimana pun, sebuah negara yang menjadi tuan rumah akan mendapatkan berbagai keuntungan. Mulai dari mendatangkan banyak turis asing, meningkatkan perekonomian, mempercepat pembangunan, hingga meningkatkan kualitas sepak bola negara tersebut.

Setiap tuan rumah pasti membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk menyiapkan segala kebutuhan dengan sangat matang. Misalnya, membangun stadion, hotel, jalan, rumah sakit, bandara, dan infrastruktur penunjang lainnya.

Pembangunan tersebut juga harus sesuai standar FIFA, sehingga butuh waktu dan anggaran yang tidak sedikit. Bahkan, Qatar menggelontorkan dana sebesar Rp62 triliun hanya untuk membangun 8 stadion. Jika ditotal dari seluruh biaya yang dikeluarkan untuk piala dunia, Qatar menghabiskan sebesar Rp3,4 kuadriliun.

Biaya tersebut menjadikan Piala Dunia Qatar 2022 sebagai yang termahal sepanjang sejarah.

Baca Juga: Daftar Skuad Resmi 32 Negara Peserta Piala Dunia Qatar 2022, Lengkap!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya