Asal Muasal Banner Viral 'Created by the Poor, Stolen by the Rich'
Polemik European Super League membuat foto ini jadi viral
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Dunia sepak bola terguncang hebat sejak Minggu (18/4/2021) malam, bukan karena Jose Mourinho dipecat oleh Spurs, melainkan karena diumumkannya rencana pendirian kompetisi breakaway European Super League (ESL) oleh 12 klub besar Eropa.
Selusin klub tersebut ialah AC Milan, Arsenal, Atletico Madrid, Barcelona, Chelsea, Inter Milan, Juventus, Liverpool, Manchester City, Manchester United, Real Madrid dan Tottenham Hotspurs. Mereka masih berusaha mengundang tiga klub lain hingga anggota Founding Clubs bertotal 15.
Intinya, 12 klub ini ingin cabut dari kompetisi resmi UEFA (Liga Champions, Europa League) dan mendirikan liga elite di mana mereka tidak tersentuh, selalu main, dan meraih pemasukan uang yang berlimpah.
Rencana ini tentu mendapat kritik keras bahkan penolakan dari beragam elemen mulai dari FIFA, UEFA, liga domestik, klub-klub lain hingga pemain klub yang mengaku super di atas.
Suara yang tak kalah lantang menolak berasal dari para penggemar sepak bola. Hampir semua penggemar sepak bola, entah dia suporter setia di stadion maupun fans layar kaca, merasa dikhianati oleh keserakahan klub pujaannya memperoleh pundi-pundi baru.
Baca Juga: Polemik European Super League, PSG Bisa Auto Juara Liga Champions
1. Kritikan fans, salah satunya, digambarkan melalui tifo banner viral: Created by the Poor, Stolen by the Rich
Dahulu kala—ketika suporter masih bisa mendukung tim kesayangan sekaligus mencaci lawannya di stadion—membentangkan spanduk raksasa saat pertandingan sepak bola adalah hal lumrah. Koreografi visual yang dilakukan oleh fans ini disebut tifo.
Dalam polemik ESL, penggemar sepak bola seakan-akan sepakat memilih satu foto yang mewakili perasaan mereka saat ini. Foto tersebut merekam suasana di dalam stadion dan mengandung tulisan "Created by the Poor, Stolen by the Rich".
Diciptakan orang-orang miskin, dicuri oleh orang-orang kaya
Editor’s picks
Itu lah kalimat yang dipilih fans sepak bola untuk mengungkapkan betapa kecewanya mereka terhadap rencana ESL. Mereka merasa kompetisi yang meniadakan semangat kompetisi dan menutup kemungkinan klub-klub kecil unjuk gigi ini sudah mencuri esensi sepak bola
Baca Juga: Tak Cuma European Super League, Piala Dunia Tandingan Juga Mau Digelar