Setelah pensiunnya Toni Kroos, Real Madrid masih kesulitan mencari penggantinya yang membuat kebutuhan akan pemain tengah baru menjadi semakin mendesak. Pada saat yang sama, Liverpool juga mencari tambahan amunisi untuk memperkuat lini tengah mereka meski eksperimen Arne Slot terhadap Ryan Gravenberch cukup berhasil. Dalam situasi tersebut, nama Angelo Stiller muncul sebagai kandidat ideal bagi kedua klub.
Stiller tak hanya gelandang bertahan dengan kualitas distribusi bola mumpuni. Ia juga membawa nilai strategis karena usianya yang masih muda dan pengalamannya di kompetisi top. Kontrak barunya bersama Stuttgart hingga 2028 menunjukkan betapa berharganya Stiller bagi klubnya saat ini. Namun, perpanjangan tersebut tidak menyurutkan minat klub-klub besar. Justru ini menjadi sinyal bahwa Stuttgart hanya akan melepas sang pemain dengan harga yang sangat tinggi.
Saat ini, nilai pasar Stiller diperkirakan mencapai 40 juta euro atau setara Rp737,8 miliar. Sebuah angka yang tidak murah, tetapi realistis bagi klub seperti Real Madrid dan Liverpool yang memiliki anggaran besar dan kebutuhan mendesak. Dengan statistik impresif, kedewasaan bermain, serta potensi berkembang yang masih terbuka lebar, Stiller menjadi salah satu aset terpanas pada bursa transfer musim panas 2025.
Tak tanggung-tanggung, Kroos bahkan merekomendasikan secara langsung kepada Los Blancos untuk merekrut Stiller. Rekomendasi tersebut menunjukkan betapa tingginya apresiasi terhadap kualitas sang gelandang. Sementara itu, fans Liverpool tampak kurang senang dengan kabar transfer itu, terutama karena Madrid sebelumnya telah merekrut Trent Alexander-Arnold dan kini dikaitkan pula dengan Ibrahima Konate serta Alexis Mac Allister.
Performanya terus menanjak, pemahaman taktis yang matang, serta hubungan profesional yang harmonis dengan pelatihnya, Angelo Stiller pantas menjadi rebutan di pasar transfer. Tak hanya sekadar pengganti Toni Kroos, ia juga tipe gelandang modern yang menjadi pilar penting tim. Jika akhirnya ia hijrah ke klub besar, kepindahannya hanyalah persoalan waktu, bukan lagi kemungkinan.