Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret bola Bundesliga Jerman (unsplash.com/@tobiasrehbein)
potret bola Bundesliga Jerman (unsplash.com/@tobiasrehbein)

Intinya sih...

  • Angelo Stiller menjadi motor utama transformasi Stuttgart dari tim papan bawah ke papan atas dalam 2 musim terakhir.
  • Stiller memainkan peran krusial sebagai pengatur ritme dan inisiator serangan, dengan statistik impresif selama musim 2024/2025.
  • Hubungan dekat dengan Hoeness, kemampuan distribusi bola yang efisien, dan kedekatan dengan Kroos membuat Stiller menjadi incaran Real Madrid dan Liverpool.

Transformasi VfB Stuttgart dari tim papan bawah yang merangsek ke papan atas dalam 2 musim terakhir bukan sekadar hasil dari strategi pelatih atau pembelian cerdas. Di balik keberhasilan tersebut, terdapat satu sosok sentral yang menjadi penggerak utama di lini tengah, yaitu Angelo Stiller. Pada usia 24 tahun, gelandang asal Jerman ini menjelma sebagai figur vital yang memikat perhatian klub-klub elit Eropa.

Musim 2024/2025 membuktikan konsistensi dan kematangan Stiller sebagai seorang gelandang modern. Ia menjadi andalan mutlak dalam skema Sebastian Hoeness yang mengedepankan permainan progresif dan penguasaan bola. Tak heran jika nama Angelo Stiller kini santer dikaitkan dengan Liverpool dan Real Madrid, dua klub yang tengah mencari sosok baru di pos nomor enam.

1. Sebastian Hoeness punya peran penting bagi perkembangan Angelo Stiller

Angelo Stiller bukan hanya bagian dari VfB Stuttgart. Disa dibilang ia telah menjadi tulang punggung tim. Dalam sistem permainan Sebastian Hoeness, ia memikul peran krusial sebagai pengatur ritme dan inisiator serangan dari kedalaman. Keberadaannya memberi struktur dan stabilitas dalam fase transisi maupun penguasaan bola yang membuat Die Schwaben mampu bersaing dengan tim-tim besar di Bundesliga Jerman.

Berdasarkan statistik Fotmob, selama musim 2024/2025, Stiller mencatatkan 8 assist dan menjadi pemain dengan akurasi umpan tinggi, yakni 89,9 persen dari total 2.180 umpan sukses. Ia juga tercatat melepaskan 105 umpan panjang dengan tingkat keberhasilan mencapai 58,3 persen. Dalam 32 penampilannya, ia mengumpulkan 2.743 menit bermain dan menciptakan 59 peluang yang semuanya menegaskan peran dominannya dalam mengatur permainan. Angka ini menunjukkan kemampuannya dalam membangun serangan langsung dari lini belakang.

Kedekatan Stiller dengan Hoeness menjadi fondasi dari performanya yang stabil. Sang pelatih pertama kali memanggilnya ke skuad Bayern II pada 2019. Semenjak itu, hubungan mereka berkembang ke sepak bola profesional. Ketika Hoeness melatih TSG 1899 Hoffenheim, Stiller turut bergabung ke sana. Begitu pula saat sang pelatih hijrah ke Stuttgart, ia kembali mengandalkan gelandang favoritnya tersebut. Lebih dari sekadar membangun kepercayaan antara kedua pihak, hubungan ini memungkinkan Stiller berkembang dalam sistem yang cocok dengan karakteristik permainannya.

2. Gaya bermain Angelo Stiller mirip Toni Kroos hingga menjadi suksesor di Timnas Jerman

Angelo Stiller telah lama dijuluki sebagai suksesor Toni Kroos. Ini bukan hanya karena posisi dan paspornya, melainkan juga karena karakteristik bermainnya. Ia dikenal sebagai deep-lying playmaker yang mampu mengontrol tempo dan menyalurkan bola secara efisien ke berbagai zona. Ia memiliki kecakapan dalam memainkan berbagai jenis umpan, seperti umpan pendek, menengah, maupun panjang. Menurut Total Football Analysis, ia termasuk dalam jajaran lima besar pemain Bundesliga dalam hal umpan progresif dan umpan ke sepertiga akhir lapangan.

Stiller unggul dalam distribusi bola, baik dari segi jumlah maupun presisi. Rata-rata akurasi umpan pendeknya melebihi 90 persen, akurasi umpan menengahnya di atas 80 persen, dan tingkat keberhasilan umpan panjangnya mencapai lebih dari 60 persen. Angka-angka ini memperlihatkan efisiensi dan presisi yang sangat mengesankan. Dalam konteks sepak bola modern, seorang gelandang sepertinya sangat dibutuhkan untuk menjaga alur permainan tetap cair dan terstruktur.

Kematangan membaca permainan menjadi aset terbesar Stiller. Ia mampu menentukan jumlah sentuhan yang dibutuhkan dalam situasi tertentu, seringkali cukup dengan satu atau dua kali kontak untuk melepas bola ke arah yang tepat. Itulah mengapa Stiller langsung dipanggil ke Timnas Jerman usai Kroos memutuskan pensiun. Hingga Mei 2025, ia telah mengoleksi empat caps dalam ajang UEFA Nations League yang menjadi simbol regenerasi lini tengah Die Mannschaft.

3. Angelor Stiller menjadi incaran Real Madrid dan Liverpool

Setelah pensiunnya Toni Kroos, Real Madrid masih kesulitan mencari penggantinya yang membuat kebutuhan akan pemain tengah baru menjadi semakin mendesak. Pada saat yang sama, Liverpool juga mencari tambahan amunisi untuk memperkuat lini tengah mereka meski eksperimen Arne Slot terhadap Ryan Gravenberch cukup berhasil. Dalam situasi tersebut, nama Angelo Stiller muncul sebagai kandidat ideal bagi kedua klub.

Stiller tak hanya gelandang bertahan dengan kualitas distribusi bola mumpuni. Ia juga membawa nilai strategis karena usianya yang masih muda dan pengalamannya di kompetisi top. Kontrak barunya bersama Stuttgart hingga 2028 menunjukkan betapa berharganya Stiller bagi klubnya saat ini. Namun, perpanjangan tersebut tidak menyurutkan minat klub-klub besar. Justru ini menjadi sinyal bahwa Stuttgart hanya akan melepas sang pemain dengan harga yang sangat tinggi.

Saat ini, nilai pasar Stiller diperkirakan mencapai 40 juta euro atau setara Rp737,8 miliar. Sebuah angka yang tidak murah, tetapi realistis bagi klub seperti Real Madrid dan Liverpool yang memiliki anggaran besar dan kebutuhan mendesak. Dengan statistik impresif, kedewasaan bermain, serta potensi berkembang yang masih terbuka lebar, Stiller menjadi salah satu aset terpanas pada bursa transfer musim panas 2025. 

Tak tanggung-tanggung, Kroos bahkan merekomendasikan secara langsung kepada Los Blancos untuk merekrut Stiller. Rekomendasi tersebut menunjukkan betapa tingginya apresiasi terhadap kualitas sang gelandang. Sementara itu, fans Liverpool tampak kurang senang dengan kabar transfer itu, terutama karena Madrid sebelumnya telah merekrut Trent Alexander-Arnold dan kini dikaitkan pula dengan Ibrahima Konate serta Alexis Mac Allister.

Performanya terus menanjak, pemahaman taktis yang matang, serta hubungan profesional yang harmonis dengan pelatihnya, Angelo Stiller pantas menjadi rebutan di pasar transfer. Tak hanya sekadar pengganti Toni Kroos, ia juga tipe gelandang modern yang menjadi pilar penting tim. Jika akhirnya ia hijrah ke klub besar, kepindahannya hanyalah persoalan waktu, bukan lagi kemungkinan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team