Jakarta, IDN Times - Manchester United memang gagal mencetak poin penuh di kandang Wolverhampton, tapi, bagi Anthony Martial, laga itu menunjukkan sesuatu. Pada laga Selasa (20/8) dini hari itu, Martial membuka skor melalui sepakan keras kaki kiri di dalam kotak penalti yang tak mampu dibendung Rui Patricio.
Dari gol itu, ia seakan membuat sebuah statement: Anthony Martial adalah penyerang nomor 9 yang dirindukan United.
Sejak didatangkan oleh Louis van Gaal pada 2015 lalu, Martial memang langsung diberikan nomor 9. Bahkan, pada debutnya melawan Liverpool, ia langsung memukau dengan gol yang cantik sekaligus nutmeg brilian kepada Martin Skrtel kala itu.
Di musim debutnya kala itu, walau prestasi timnya tak begitu bagus, ia mengakhiri musim dengan 11 gol di Premier League. Catatan oke untuk pemuda berusia 19 tahun.
Saking moncernya Martial dan kecintaannya pada nomor punggung 9, ia sempat akan meluncurkan brand pribadi bernama AM9. Namun, semua berubah ketika Zlatan Ibrahimovic tiba.
Setan Merah langsung memberikan nomor punggung 9 untuk Zlatan dan memberi Martial nomor punggung 11. Hal itu langsung disambut tak baik oleh sang penyerang muda. Rumor hengkang pun mengemuka. Bahkan, beberapa kali ia dimainkan di sisi sayap, alih-alih sebagai penyerang tengah.
Keadaan semakin pelik ketika Zlatan hengkang, United lalu mendatangkan Romelu Lukaku. Penyerang Belgia tersebut langsung digaransikan nomor 9 dan diplot sebagai penyerang tengah, posisi yang lagi-lagi begitu diidamkan Martial.
Kini, kedua pemain itu tak ada lagi dan sekitar satu jam usai United merampungkan kepindahan Lukaku ke Inter Milan, diinisiasi oleh Ole Gunnar Solskjaer, mereka mengumumkan bahwa Martial akan kembali memakai nomor punggung 9 di musim 2019/2020.
Dua laga bersama Manchester United di Premier League 2019/2020, Martial langsung memberi bukti. Tak hanya dimainkan kembali sebagai penyerang tengah, Martial juga langsung bermain sebagai pemain inti.
Laga lawan Chelsea, ia menyelinap di antara bek Chelsea untuk menyongsong umpan Andreas Pereira untuk mencetak gol perdananya musim ini.
Sepekan berselang, Martial kembali menunjukkan kenapa ia predator berbahaya di lini serang, apalagi ketika berada di kotak penalti. Menerima sodoroan Marcus Rashford, dengan dibayangi bek Wolves dan kondisi bola ada di kaki kiri, yang notabene kaki terlemahnya, penyerang berusia 23 tahun itu tetap mampu lepaskan tembakan keras yang membobol gawang Rui Patricio.
Itu adalah gol kedua Martial di musim ini sekaligus menjadi gol ke-50 Martial bagi United si semua ajang.
Walau memiliki kaki-kaki yang mampu meliuk dan berlari dengan cepat, alih-alih sebagai penyerang sayap, eks pemain Monaco ini lebih layak main di pos nomor 9. Apalagi, ia memiliki kecepatan yang bisa dipakai untuk menekan lini pertahanan lawan.
Hal itu pun diceritakan oleh Conor Coady, kapten Wolves, yang dini hari tadi meladeni Martial dan kolega.
“Kami berusaha menghentikan kecepatan Martial. Itu terjadi di gol United, ketika kami lengah, ia (Martial) bisa menyakitimu dan tendangan itu adalah tendangan terbaik. Kami bahkan harus memastikan kami bertahan sangat dalam karena Martial punya kecepatan dan itu bisa menyakiti kami bisa kami tak lebih disiplin,” ujar Coady seusai laga dikutip dari The Athletic.