Jakarta, IDN Times - CEO Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) M. Hardika Aji memastikan, Persija Jakarta kena sanksi FIFA bukan karena kasus Marko Simic. Dia menyebut, polemik antara keduanya sudah selesai pada 2024.
"Sudah (masalah Simic dan Persija), karena kalau belum selesai tidak mungkin dikontrak. Cuma rasanya memang hampir pasti itu (sanksi Persija dari FIFA) bukan karena Simic," ujar Aji di GBK Arena, Jakarta, Selasa (2/4/2024).
Aji melihat, sanksi yang dijatuhkan FIFA ke Persija ini berlaku per 2024. Sedangkan kasus Simic dan Persija berawal pada 2022. Persija pun sudah dapat sanksi dari FIFA buah kasus dari Simnic ini, yaitu denda Rp7 miliar.
"Ya, mungkin saya ngelihat logikanya saja dari tanggalnya kan 2024, ya. Kasus ini kan 2024. Jadi ya mungkin by logika, saya juga belum tahu. Karena dari tanggalnya saja juga bukan tanggal keputusannya sini," kata dia.
Aji pun meminta kepada semua klub yang terkena sanksi, agar menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Dengan selesainya masalah, dia optimistis sanksi akan langsung dicabut.
"Soal lima klub itu, yang sebenarnya simpelnya kan takutkan apakah memberi sanksi larangan aktivitas di tiga periode transfer. Ketika memang putusannya atau memang masalahnya belum diselesaikan, sanksinya akan berlaku. Ketika diselesaikan langsung otomatis dicabut," kata Aji.
Persija mendapatkan hukuman berat dari FIFA. Dalam rilis yang dikeluarkan badan sepak bola dunia itu, 'Macan Kemayoran' mendapatkan sanksi larangan aktivitas transfer selama tiga periode.
Dalam rilis tersebut, selain Persija, ada tiga klub lain yang juga mendapatkan sanksi dari FIFA. Mereka adalah Sada Sumut FC, Persiraja, dan Persikab Kabupaten Bandung. Hukuman mereka pun sama.