Jakarta, IDN Times - Sejak ditetapkan sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral di Kabinet Indonesia Maju, nama Arifin Tasrif lebih banyak dikenal sebagai teknokrat yang berkecimpung di dunia migas dan mineral bumi.
Namun, siapa sangka, Arifin punya jejak menarik di sepakbola Indonesia, utamanya di Kota Gresik. Menjabat sebagai Direktur Utama di PT Petrokimia Gresik pada 2001-2010, otomatis ia terlibat dalam jejak emas di sepakbola Gresik bersama Petrokimia Putra.
Menjabat sebagai Direktur Utama selama kurang-lebih 9 tahun sejak 2001 hingga 2010, praktis Arifin terlibat di musim juara Petrokimia Putra musim 2002.
Kala itu, di Liga Indonesia 2002, Yao Eloi dan kolega sukses menapak babak final dan mengalahkan Persita lewat perpanjangan waktu dengan skor ketat 2-1.
Dikutip dari Bola Nusantara, Arifin-lah sosok yang turut berjasa di musim penuh prestasi bagi Kota Gresik tersebut. Apalagi, konon, pelatih Petrokimia Putra di musim itu, Sergey Dubrovin, adalah pelatih yang diboyong Arifin dari tempatnya bekerja dahulu, Pupuk Kaltim (PKT Bontang).
Meninggalkan Petrokimia pada 2010, lulusan Institut Teknologi Bandung ini kemudian bergabung bersama PT Pupuk Indonesia sebagai Direktur Utama.
Lima tahun di Pupuk Indonesia, Arifin lalu hengkang dari posisi itu di tahun 2015 karena Presiden Jokowi menunjukknya untuk menjadi Duta Besar untuk Jepang dan Mikronesia.
Selain di sepakbola, jejak karier Arifin Tasrif di dunia olahraga juga bisa ditemukan di bola voli nasional. Namanya pernah ada di kepengurusan Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) periode 2010-2014 sebagai Wakil Ketua Umum III.