Arsenal vs Leicester: Pembuktian Konsistensi The Gunners

Kekurangan Arsenal tergambar jelas meski menang atas Crystal Palace. Menilik statistiknya, organisasi bola The Gunners kurang begitu baik.

Jumlah passing dan penguasaan bola mereka kalah dari Crystal Palace. Itu yang menyebabkan mereka kurang baik dalam menciptakan peluang.

Penyelesaian akhir The Gunners juga belum optimal. Dari 10 percobaan tembakan, hanya dua yang berhasil mengarah ke gawang. Beruntung, salah satunya berhasil menjadi gol sebelum dibantu dengan gol bunuh diri Crystal Palace.

Berbeda dari Arsenal, Leicester berhasil mengorganisir bola dengan baik pada laga pertama. Mereka memiliki jumlah passing yang lebih banyak, serta persentase penguasaan bolanya.

Penyelesaian akhir Leicester juga sedikit membahayakan. Terbukti, mereka mampu mencetak dua gol dari lima shots on target.

Pun, manajer Leicester, Brendan Rogers mengakui Arsenal akan merepotkan. The Gunners sudah semakin solid, setelah mendapat amunisi baru.

"Bagi saya, Arsenal telah menaikkan levelnya. Mereka lebih percaya diri setelah mendapat tiga pemain baru, yang membuat Mikel Arteta memiliki banyak opsi. Mereka menjalani pramusim yang bagus, dan memulai liga dengan baik," ujar Rodgers di Twitter klub.

Arsenal masih diunggulkan untuk meraih poin maksimal pada laga esok malam. Selain berstatus tuan rumah, The Gunners memiliki statistik apik jika berjumpa Leicester.

Dari lima pertemuan terakhir, Arsenal berhasil memenangkan empat laga, dan hanya sekali dikalahkan. Dua kemenangan teranyar tercipta di Premier League musim lalu.