Jakarta, IDN Times - Juventus memang meraih kemenangan dalam leg pertama perempat final leg 1 Liga Europa musim 2022/23. Bersua Sporting CP, Jumat (14/4/2023) dini hari WIB, mereka menang 1-0. Namun, Wojciech Szczesny merasakan hal lain.
Dalam laga yang dihelat di Allianz Stadium itu, Szczesny tidak bermain penuh. Jelang babak pertama tuntas, dia harus diganti oleh Mattia Perin. Saat diganti Cesny (sapaannya) menangis.
Kenapa Szczesny menangis seperti itu? Apa yang terjadi padanya?
Hingga menit 42, Szczesny sejatinya tampil apik di bawah mistar Juventus. Dia sukses menggagalkan beberapa peluang pemain Sporting Lisbon, membuat skor 0-0 tetap bertahan sepanjang babak pertama.
Namun, memasuki menit 43, Szczesny mulai kesulitan bernapas dan memegangi dadanya. Para pemain Juventus menyadari hal ini, dan langsung meminta tim medis masuk lapangan, plus laga dihentikan.
Szczesny pun mendapatkan perawatan pertama, sampai akhirnya keluar dan digantikan Perin. Pria asal Polandia itu pun keluar lapangan diiringi tepuk tangan dari para penonton, sekaligus raut muka kesakitan.
Beruntung, selepas diganti, kondisi Szczesny membaik. Dia bahkan bisa memberikan alasan kenapa digantikan, sekaligus mengakui memang sempat menangis.
"Saya sempat kesulitan bernapas. Itu membuat saya cemas, sekaligus takut. Saya juga sampai menangis. Beruntung, saya baik-baik saja sekarang. Saya sudah melakoni tes medis, dan dinyatakan baik-baik saja," ujar Szczesny, dilansir Daily Mail.
Masalah kesulitan bernapas yang dialami pemain bola memang jadi fokus dalam beberapa tahun terakhir. Pada Piala Eropa 2020, Christian Eriksen sempat terkapar di atas lapangan dan mengalami henti jantung.
Pada 2021, giliran Sergio Aguero yang juga sempat mengalami kesulitan bernafas saat membela Barcelona. Ketika didiagnosa dokter, Aguero divonis mengalami aritmia jantung, dan akhirnya harus pensiun dari sepak bola.
Alhasil, apa yang dialami Wojciech Szczesny di laga Juventus lawan Sporting ini menjadi fokus sendiri. Ada kekhawatiran, insiden Aguero dan Eriksen terulang kembali, meski akhirnya dia tetap divonis baik-baik saja.