Istilah golden goal pernah ngetop pada 1990-an hingga awal 2000-an. Secara singkat, jika kedua kesebelasan bermain imbang dalam 90 menit dan berlanjut ke perpanjangan waktu, tim pertama yang membuat gol pada babak itu dinyatakan sebagai pemenang.
Dalam perjalanannya hingga akhirnya dihapus pada 2004, banyak tim yang memang diuntungkan dengan aturan gol emas. Bahkan, sejumlah kesebelasan mampu keluar sebagai juara kompetisi atau turnamen berkat golden goal. Nah, siapa saja mereka?
Partai Jerman melawan Republik Ceko di final Piala Eropa 1996 merupakan ulangan babak puncak Piala Eropa 1976 yang kala itu dimenangkan Ceko (masih bernama Cekoslowakia). Pertandingan di Stadion Wembley berlangsung ketat dan skor bertahan 1-1 hingga waktu normal berakhir.
Di babak perpanjangan waktu, petaka datang untuk Republik Ceko. Pada menit ke-95, striker Jerman, Oliver Bierhoff, melesakkan gol emas pertama di partai internasional. Jerman akhirnya tampil sebagai juara, sekaligus merebut gelar Piala Eropa ketiga mereka.
Gelaran Piala Dunia 1998 menjadi momen yang tidak terlupakan bagi Prancis. Tidak hanya sukses sebagai penyelenggara, tim berjuluk Les Blues itu juga berhasil menggenggam titel Piala Dunia perdana mereka setelah membantai Brasil di babak final dengan skor 3-0.
Namun, langkah Zinedine Zidane dkk. menuju tangga juara tidaklah mudah. Di babak 16 besar, mereka mendapatkan perlawanan ketat dari Paraguay. Bermain imbang hingga waktu normal berakhir, Prancis akhirnya menang lewat golden goal Laurent Blanc di menit ke-113.
Prancis sekali lagi menerima berkah dengan adanya sistem golden goal. Pada putaran final Piala Eropa 2000, mereka sukses memenangkan dua pertandingan krusial lewat gol emas. Yang pertama melawan Portugal di semifinal dan yang kedua saat bersua Italia di babak final.
Di partai pamungkas, Prancis dan Italia bermain imbang 1-1 hingga waktu normal. Memasuki extra time, sebuah tendangan keras David Trezeguet akhirnya merobek gawang Italia yang dijaga Francesco Toldo. Gol itu mengantarkan Les Blues menjadi kampiun turnamen.
Dalam Piala Super Eropa 2000, Real Madrid lebih diunggulkan daripada lawannya, Galatasaray. Namun, The Lions, julukan Galatasaray, memberikan perlawanan sengit. Mereka mampu memaksakan skor 1-1 dalam waktu normal sehingga dilanjutkan ke extra time.
Nah, di babak perpanjangan waktu ini, Mario Jardel tampil sebagai hero Galatasaray. Ia melesakkan gol emas pada menit ke-102 sekaligus memberikan trofi UEFA Super Cup untuk timnya. Hingga kini, itu adalah Piala Super Eropa satu-satunya yang diraih Galatasaray.
Final Piala UEFA 2001 yang mempertemukan Liverpool melawan Deportivo Alaves adalah salah satu partai paling dramatis dalam sejarah turnamen itu. Pasalnya, kedua tim mampu bermain trengginas dan memaksakan skor 4-4 hingga 90 menit pertandingan.
Ketika laga sepertinya akan dilanjutkan ke babak penalti, petaka bagi Alaves datang pada menit ke-115. Liverpool mendapatkan tendangan bebas. Eksekusi Gary McAllister sialnya dibelokkan Delfi Geli ke gawang sendiri dan membuat The Reds menang tipis 5-4.
Prancis agaknya memang berjodoh dengan sistem golden goal. Selain gelar Piala Dunia dan Piala Eropa, negara tersebut juga sukses menjuarai turnamen Piala Konfederasi edisi 2003 lewat gol emas, sekaligus koleksi kedua mereka setelah sebelumnya tahun 2001.
Thierry Henry kali ini menjadi pahlawan untuk negaranya. Dalam partai final melawan Kamerun, legenda hidup Arsenal itu mampu membuat golden goal saat pertandingan memasuki menit ke-8 dalam babak perpanjangan waktu.
Selain tim-tim di atas, sebenarnya ada beberapa kesebelasan lain yang sempat membuat golden goal walau akhirnya gagal menjadi juara turnamen. Salah satu yang masih diingat adalah kisah Korea Selatan saat mendepak Italia di babak 16 besar Piala Dunia 2002.