Banyak De Javu, Ini Head To Head Antar Tim yang Bakal Terjadi di Piala Dunia

Cristiano Ronaldo yang saat itu berusia 21 tahun, mencetak gol penalti untuk memastikan kemenangan 2-0 di Frankfurt atas Portugal atas Iran di Grup D di Piala Dunia Jerman 2006. Oleh karena itu, pemain Terbaik FIFA 2017 itu, akan berusaha untuk mengulanginya saat Portugal menghadapi Iran dan rekan senegaranya Carlos Queiroz di Saransk pada tanggal 25 Juni 2018.

Dalam Grup B ini juga, salah satu kemenangan Piala Dunia paling terkenal terjadi di saat Maroko melawan Portugal pada Piala Dunia Meksiko 1986. Kerika itu, Maroko menang 3-1 dan akhirnya finis di puncak Grup F. Portugal berada di urutan terbawah dalam edisi tersebut.

Pertandingan Piala Dunia yang terakhir dimainkan di grup ini adalah Portugal-Spanyol, saat kedua tim saling berhadapan satu sama lain dalam Putaran 16 besar di Afrika Selatan 2010. Spanyol maju ke babak selanjutnya, perempat final melawan Paraguay usai mengalahkan tim Portugal. 

Grup B: Portugal, Spanyol, Maroko, Iran

Mengingat Grup C ini, fans fanatik Piala Dunia akan merasa de javu dengan grup ini. Hal ini dikarenakan Denmark dan Perancis akan bertemu untuk ketiga kalinya di babak penyisihan grup. Dan keduanya akan saling berhadapan dalam pertandingan terakhir grup tersebut, sama seperti pada dua kesempatan sebelumnya.

Yang pertama saat Piala Dunia Prancis 1998, Les Bleus menang 2-1, sementara Denmark mengalahkan Perancis di Piala Dunia berikutnya yang berlangsung di Republik Korea. Apa yang akan terjadi di bab terakhir perlengkapan ini di Moskow pada tanggal 26 Juni 2018?

Grup C: Prancis, Australia, Peru, Denmark

Salah satu pertemuan yang paling sering dimainkan saat pertandingan Piala Dunia yaitu Argentina-Nigeria. Para penggemar bola pasti akan sangat menikmati pertandingan satu ini. Ini dikarenakan kedua negara akan saling berhadapan untuk yang kelima kalinya.

Super Eagles mungkin sudah bosan melihat La Albiceleste, karena Argentina telah mengalahkan mereka empat kali sebelumnya. Berdasarkan catatan FIFA, semua pertandingan itu berakhir dengan margin satu gol (2-1 pada tahun 1994, 1-0 pada tahun 2002, 1-0 pada tahun 2010 dan 3- 2 di 2014).

Hebatnya, Nigeria menahan imbang Argentina empat kali dari lima pertemuan mereka. Pertemuan terakhir mempertontonkan Lionel Messi saat mencetak gol pada babak pertama untuk akhirnya memimpin Argentina meraih kemenangan 3-2 atas Porto Alegre.

Grup D: Argentina, Islandia, Kroasia, Nigeria

Dalam grup ini, FIFA memberikan catatan mengenai pertemuan Brasil dan Kosta Rika. Kedua tim ini sudah bertemu dua kali sebelumnya di Piala Dunia. Yang paling menonjol, pelatih Kosta Rika Oscar Ramirez bermain di sisi yang kalah dari Brasil 1-0 di Italia 1990. Swiss dan Brasil bermain imbang 2-2 pada tahun 1950, dimana saat itu tuan rumah berakhir sebagai runner-up.

Kelompok E: Brasil, Swiss, Kosta Rika, Serbia

Dilansir dari FIFA, dari semua kelompok grup, grup F merupakan grup yang punya catatan sejarah head-to-head yang paling banyak. Anda bisa memanggil orang Jerman ‘party spoilers’.

Pantas saja Jerman disebut sebagai tukang berpesta dikarenakan, pada tahun 2002 ketika Michael Ballack mencetak gol kemenangan akhir di semifinal Piala Dunia Seoul Korea.

Kembali di tahun 1986, Jerman juga pernah mengalahkan tuan rumah Meksiko 4-1 dalam adu penalti di perempat final. Secara khusus di kedua edisi tersebut (Piala Dunia 2002 dan 1986), Jerman selesai sebagai runner-up. Jerman juga mengakhiri kejayaan Meksiko pada tahun 1998 ketika dua gol terlambat dari Jurgen Klinsmann dan Oliver Bierhoff memastikan kemenangan 2-1 di Montpellier.

Di sisi lain, sejarah Swedia melawan tim dalam grup ini saat Piala Dunia tahun 1934, saat mereka dikalahkan oleh Jerman 2-1 di Italia. Saat mereka menjadi tuan rumah pada tahun 1958, mereka mengalahkan Meksiko 3-0 pada pertandingan pembuka dan kemudian Jerman 3-1 di semifinal hingga akhirnya sebelum kalah dari Brasil di final.

Grup F: Jerman, Meksiko, Swedia, Republik Korea

Setiap penggemar sepak bola tentu akan berharap bahwa Belgia dan Inggris bisa menyajikan pertandingan seru seperti yang pernah mereka lakukan saat di Piala Dunia Basel pada tahun 1954.

Pertandingan pembuka mereka di Grup 4 berakhir 4-4 dengan tiga pemain yang berbeda saat menjebol gawang. Satu-satunya pertandingan lainnya antara Belgia-Inggris di Piala Dunia terjadi pada tahun 1990. Saat itu, Inggris mengalahkan Belgia 1-0 berkat gol yang dicetak di menit 119 oleh David Platt. Jika sejarah adalah indikator, kita akan melihat keseruan pertemuan Inggris-Belgia di Kaliningrad pada tanggal 28 Juni 2018 nanti.

Di sisi lain, pertandingan seru tidak hanya melawan Belgia, tapi juga Tunisia. Melihat ke belakang, pertandingan antar dua negara ini berlangsung pada 1998 lalu. Saat itu, kedua negara memainkan pertandingan pembuka mereka melawan satu sama lain. Terakhir kali di Prancis, Inggrislah yang mendapatkan yang terbaik dari Eagles of Carthage 2-0. 

Kelompok G: Belgia, Panama, Tunisia, Inggris

Jepang dan Kolombia tidak perlu memikirkan kembali sejarah pertemuan yang terlalu lama untuk pertemuan terakhir mereka di Piala Dunia. Kedua belah pihak memainkan pertandingan menghibur di Cuiaba di Brasil 2014, dengan Los Cafeteros tampil dengan gayanya dan menang 4-1. 

Saat itu mereka melaju ke babak sistem gugur dan mengirim pulang Jepang ke negaranya. Pemain Jepang pun kini mendapatkan kesempatan untuk membalas dendamnya karena kedua tim bertemu kembali di Grup H di Piala Dunia Rusia 2018.

Grup H: Polandia, Senegal, Kolombia, Jepang