Jalannya pertandingan antara Bali United (merah) dan Bhayangkara FC (kuning). (Instagram.com/baliunitedfc)
Pada Liga 1 2017, Bali United dan Bhayangkara FC bersaing ketat di papan atas. Namun, sebuah laga melawan Mitra Kukar jadi penentu keberhasilan Bhayangkara FC juara. Mereka disebut-sebut dapat poin tambahan gara-gara laga tersebut.
Jadi, saat bersua Mitra Kukar, Bhayangkara FC protes karena Mitra Kukar memainkan Mohamed Sissoko. PT Liga Indonesia Baru (LIB) saat itu mengabulkan protes Bhayangkara, dan mereka menyatakan Mitra Kukar bersalah.
Hukuman ini pun aneh, karena berdasarkan regulasi Liga 1, Sissoko sejatinya hanya absen dalam satu kali laga. Mitra Kukar saat itu juga merasa tidak menerima Nota Larangan Bermain (NLB) untuk Sissoko dari LIB. Namun, hukuman tetap dijatuhkan.
Anehnya, tidak cuma menghukum Mitra Kukar, LIB memberikan kemenangan WO kepada Bhayangkara FC. Tambahan dua poin dari hasil imbang ke menang lawan Mitra Kukar membuat Bhayangkara sukses menyamai torehan poin Bali United.
Memasuki pekan 33, kedua tim pun sama-sama mencatatkan 65 poin, buntut dari bersalahnya Mitra Kukar ini. Bhayangkara FC pun berhak naik ke puncak klasemen menggeser Bali United, karena unggul head-to-head.