Jakarta, IDN Times - Arsenal punya senjata mematikan yang menjadi penolong sejauh ini di musim 2024/25. Senjata itu bernama bola mati, baik itu set piece maupun sepak pojok.
Senjata ini kembali menunjukkan taringnya pada laga lawan West Ham United, akhir pekan lalu. Sebanyak satu dari lima gol Arsenal dicetak lewat situasi ini dan menegaskan status Arsenal sebagai raja bola mati.
Musim ini, Arsenal sudah mencetak 26 gol di Premier League. Menariknya, 10 dari 26 gol itu berasal dari situasi bola mati, dengan rincian enam dari set piece dan sisanya sepak pojok.
Catatan ini menjadikan mereka sebagai tim dengan torehan gol bola mati terbanyak di Premier League. Tak jarang, situasi bola mati inilah yang menjadi pemecah kebuntuan Arsenal.
Tren positif Arsenal dalam sepak pojok dimulai sejak 2021/22, tepatnya setelah Nicolas Jover bergabung sebagai asisten Mikel Arteta. Kehadirannya menjadikan bola mati Arsenal jadi lebih mematikan.
Sebelum Jover datang, tepatnya di musim 2020/21, Arsenal cuma bisa mencetak tiga gol dari bola mati di Premier League. Jumlahnya meningkat menjadi 13 gol pada musim 2021/22 usai kedatangan Jover.
Berlanjut di musim 2022/23, torehan gol bola mati Arsenal tetap berada di angka 13. Di musim 2023/24, catatan gol bola mati Meriam London bertambah menjadi 16 gol.
Ketajaman Arsenal dalam bola mati sebenarnya juga ditopang oleh sejumlah faktor. Beberapa pemain Arsenal seperti Gabriel Magalhaes, Declan Rice, hingga William Saliba, memang andal dalam duel udara. Belum lagi, Kai Havertz punya kemampuan penempatan posisi yang bagus.
Sejumlah pemain Arsenal juga punya kemampuan eksekusi bola mati yang mumpuni. Ada Mikel Merino, Martin Odegaard, bahkan Declan Rice.