5 Fakta Kesuksesan Hertha Berlin Bertahan di Bundesliga

Tim ibu kota hampir jatuh ke jurang degradasi

Hertha Berlin atau Hertha BSC bisa dibilang sebagai salah satu klub besar Jerman yang berbasis di Kota Berlin Barat. Meski tergolong klub besar dengan sejarah panjang, klub yang juga dikenal dengan nama Alte Dame itu sedang mengalami penurunan performa dalam beberapa tahun belakangan. 

Bahkan, pada musim ini Hertha Berlin harus berjuang mati-matian untuk keluar dari zona degradasi. Setelah bersaing ketat di papan bawah, Hertha Berlin akhirnya mampu mengakhiri musim dengan duduk di posisi ke 16 klasemen akhir Bundesliga

Intip sederet fakta menarik seputar kesuksesan tim yang berkandang di Olympiastadion Berlin ini bertahan di Bundesliga berikut, yuk!

1. Bertahan usai kalahkan Hamburger SV di laga play-off

Keberhasilan Hertha Berlin untuk bertahan di Bundesliga musim ini mereka kunci lewat kemenangan atas Hamburger SV di laga play-off. Tim berjuluk Alte Dame itu berhasil menundukkan HSV di kandangnya sendiri dengan skor 2-0 lewat gol dari Dedryck Boyata dan Marvin Plattenhardt. 

Padahal, di pertandingan leg pertama, Die Rothosen berhasil menang atas Hertha Berlin dengan skor 1-0. Atas keunggulan itu, sebenarnya HSV memiliki peluang besar untuk naik ke Bundesliga dengan setidaknya mengakhiri laga kedua dengan hasil imbang. Namun, Hertha Berlin terbukti jauh lebih beruntung.

2. Hamburger SV harus bertahan di Bundesliga 2 selama lima musim

5 Fakta Kesuksesan Hertha Berlin Bertahan di BundesligaPemain Hamburger SV ketika menghadapi Hertha Berlin di laga play-off, Senin (23/5/2022). (twitter.com/HSV)

Kekalahan Hamburger SV di laga play-off tentu menjadi kabar menyedihkan bagi pendukungnya. Pasalnya, klub raksasa asal Kota Hamburg itu harus bertahan satu musim lagi di kasta kedua Liga Jerman. Secara total, Die Rothosen sudah menghabiskan lima musim di Bundesliga 2. 

Sementara itu, penampilan HSV di Bundesliga 2 tidaklah buruk meski sempat kurang meyakinkan di awal musim. Bahkan, klub yang berkandang di Volksparkstadion itu mampu menang secara berturut-turut dalam enam laga terakhir dan memantapkan kedudukan di posisi ketiga klasemen akhir. 

Baca Juga: 5 Pemain Jerman yang Masuk dalam Bundesliga Team of the Season

3. Hertha Berlin alami musim terburuk dalam delapan tahun terakhir

Meski berhasil memastikan kembali berlaga di Bundesliga, Hertha Berlin tentu harus segera melakukan perombakan. Pasalnya, tim asal ibu kota Jerman itu diketahui baru saja mengarungi musim terburuk dalam delapan tahun terakhir. 

Duduk di peringat ke-16 merupakan posisi terburuk Alte Dame dalam delapan edisi terakhir. Sejak naik kasta dari Bundesliga 2 pada 2012/2013, Hertha BSC berhasil memantapkan posisinya di papan tengah. Namun, klub ini sempat menduduki posisi ke-15 pada 2014/2015 dan posisi ke-14 di 2020/2021.

Pada musim ini, klub yang berbasis di Olympiastadion Berlin itu hanya mampu memetik sembilan kali kemenangan dan enam kali hasil imbang. Tim ini sudah mengalami 19 kali kekalahan, termasuk kekalahan telak ketika bersua Bayern München (0-5), RB Leipzig (0-6), dan FSV Mainz 05 (0-4). 

4. Sudah berganti tujuh pelatih dalam tiga tahun terakhir

Hertha Berlin termasuk salah satu tim yang belum memiliki pelatih tetap. Pasalnya, sudah ada tujuh kali pergantian manajerial tim Alte Dame dalam tiga tahun ke belakang. Tercatat hanya ada satu pelatih yang bertahan di skuad Hertha BSC hingga 31 pertandingan. 

Sejak ditinggal Pál Dárdai pada Juni 2019, Hertha sudah ditukangi oleh Ante Covic, Jürgen Klinsmann, Alexander Nouri, Bruno Labbadia, dan Tayfun Korkut. Sementara itu, pengisi kursi kepelatihan saat ini adalah pelatih senior, Felix Magath, yang ditunjuk sejak Maret 2022. 

Dilaporkan Deutsche Welle, Sejumlah pergantian pelatih nyatanya tidak membuat tim asal Berlin itu tampil lebih baik. Mereka justru melanjutkan performa buruknya di liga domestik. Bahkan, Felix Magath yang dikenal sebagai pelatih senior juga harus bersusah payah mengeluarkan Hertha Berlin dari zona degradasi.

5. Investasi besar-besaran dari Lars Windhorst belum membuahkan hasil

Sejak Juni 2019, Hertha Berlin telah mendapatkan investasi besar-besaran dari seorang pengusaha Jerman, Lars Windhorst. Ia mengucurkan dana 375 juta euro atau sekitar Rp5,8 triliun untuk transformasi Hertha BSC menjadi tim "Big City Club" yang seharusnya dimiliki ibu kota Jerman. 

Dilaporkan Deutsche Welle, Windhorst diketahui memiliki 66,6 persen saham Hertha Berlin alias pemilik saham mayoritas. Meski begitu, seluruh keputusan dalam klub tersebut tetap harus diserahkan kepada anggota beserta pengurusnya; sesuai dalam aturan 50+1 Bundesliga. 

Selain itu, Hertha Berlin sudah mengalami tiga kali kekalahan dari rival sekotanya yang berasal dari Berlin Timur, yakni Union Berlin. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran kekuatan sepak bola di ibu kota Jerman, terutama setelah kesuksesan Eisern Union menembus papan atas dan berhak tampil di ajang Liga Europa musim depan. 

Kesuksesan Union Berlin juga tidak bisa dilepaskan dari stabilitas tim asal Jerman Timur tersebut. Pasalnya, tim yang berkandang di Stadion An der Alten Försterei hanya memiliki satu pelatih, satu presiden, dan satu direktur olahraga dalam beberapa musim terakhir. 

Hertha Berlin merupakan salah satu klub besar di Jerman yang hampir jatuh ke jurang degradasi musim ini. Meski berhasil bertahan di Bundesliga, Hertha BSC harus segera berbenah untuk memperbaiki penampilannya di Bundesliga musim depan. 

Baca Juga: SC Freiburg, Tim Non Unggulan yang Merangkak ke Papan Atas Bundesliga

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya