Jakarta, IDN Times - Brasil terancam menerima sanksi berat dari FIFA. Ada potensi, Timnas hingga klub Brasil dilarang buat beraktivitas di segala macam turnamen atau kompetisi level internasional akibat adanya intervensi dari pemerintah.
Ancaman sanksi bermula ketika pemerintah Brasil campur tangan dalam urusan pemilihan Presiden Federasi Sepak bola Brasil (CBF). Presiden terpilih, Ednaldo Rodrigues, dianggap tak bisa memimpin CBF.
Kejaksaan Brasil menyatakan penunjukkan Rodrigues tak sah dan harus keluar dari kantor CBF sejak 7 Desember 2023 lalu. Keputusan itu tak cuma keluar dari Kejaksaan Negeri, tapi juga Arbitrase Olahraga Brasil dan disetujui kepalanya, Jose Perdiz.
Kejaksaan dan Arbitrase Olahraga Brasil menyatakan pemilihan harus digelar paling lambat 30 hari kerja setelah keputusan dijatuhkan. Ternyata, hal ini mengundang reaksi dari FIFA.
Dilansir Globe and Mail, FIFA menilai ini menjadi bentuk dari intervensi pemerintah atau pihak ketiga dalam penunjukkan Presiden CBF. Sesuai statuta, hal tersebut sangat dilarang dalam aktivitas FIFA.
Perkembangan di Brasil juga dipantau oleh Konfederasi Amerika Selatan (CONMEBOL). Bersama FIFA, CONMEBOL mengingatkan agar CBF segera mencari solusi atas masalah tersebut. Rencananya, FIFA dan CONMEBOL akan berdiskusi dengan CBF serta otoritas Brasil lainnya pada 8 Januari 2024.
"FIFA dan CONMEBOL menekankan, hingga misi dijalankan, tak ada keputusan yang memengaruhi CBF, termasuk pemilihan atau permintaan pemilihan. Mempertimbangkan adanya rasa tak hormat, FIFA tak memiliki opsi lain, tapi harus mengambil langkah tegas atas keputusan badan irelevan saat menentukan keputusan, dan bisa berujung pada suspensi," begitu pernyataan FIFA.
Lewat surat itu, FIFA juga mengingatkan kepada CBF, ada sanksi yang menanti terkait situasi terkini. Partisipasi Brasil di segala macam kompetisi atau turnamen, baik level klub serta Timnas, bisa dicabut.
"Hak anggota bisa dicabut hingga sanksi diangkat oleh FIFA. Ini berarti, perwakilan CBF dan klub tak boleh berpartisipasi di kompetisi internasional, selama sanksi berlangsung," tulis FIFA.