Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Sepak Bola (IDN Times/Mardya Shakti)
ilustrasi Sepak Bola (IDN Times/Mardya Shakti)

Intinya sih...

  • Populasi Cape Verde hanya 23% dari Depok

  • Negaranya tak lebih luas dari Kabupaten Sukabumi

  • Cape Verde andalkan diaspora untuk lolos Piala Dunia

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Cape Verde sukses mengukir cerita baru di sepak bola. Skuad berjuluk Blue Sharks itu lolos ke Piala Dunia 2026, pertama kalinya dalam sejarah ajang internasional paling prestisius tersebut.

Kepastian itu datang setelah Cape Verde menuntaskan Grup D kualifikasi sebagai jawara, dengan torehan 23 poin. Mereka mengungguli Kamerun, selaku tim favorit dalam peta kekuatan grup tersebut.

1. Populasi Cape Verde tidak sampai setengah dari Depok

Keberhasilan Cape Verde tentu menjadi tamparan buat Indonesia. Mengingat, penduduk Cape Verde hanya 524.877 jiwa, berdasarkan data World Bank pada 2024.

Jumlah penduduknya bahkan hanya 23 persen dari populasi di Depok. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Depok memiliki lebih dari dua juta jiwa.

2. Negaranya tak lebih luas dari Kabupaten Sukabumi

Luas wilayah Cape Verde memang kecil, hanya sekitar 4.000 km persegi. Mereka menjadi negara terkecil kedua yang berhasil lolos Piala Dunia, setelah Islandia.

Dibandingkan Kabupaten Sukabumi, Cape Verde terasa lebih sempit. Luas Kabupaten Sukabumi, berdasarkan mencapai 4.164,15 km persegi.

3. Cape Verde andalkan diaspora

Kompetisi divisi utama Cape Verde juga hanya diikuti 12 im. Kasta tertinggi Indonesia, Super League, jauh lebih banyak dengan 18 tim.

Dalam misinya lolos ke Piala Dunia, Cape Verde juga sama seperti Timnas Indonesia, yakni mengandalkan diaspora. Semua pemain yang dipanggil pelatih Pedro "Bubista" Brito berkarier di luar negeri.

Namun, nasib Timnas berbeda. Pasukan Garuda yang selangkah lagi lolos Piala Dunia 2026 justru gagal total di ronde keempat kualifikasi, usai dihajar Arab Saudi dan Irak.

Editorial Team