Profil Cape Verde, Andalkan Diaspora Demi Lolos Piala Dunia 2026

Jakarta, IDN Times - Cape Verde baru saja menulis sejarah baru. Skuad berjuluk Blue Sharks lolos ke Piala Dunia 2026, pertama kalinya dalam sejarah ajang internasional paling prestisius tersebut.
Kepastian itu datang usai Cape Verde menggilas Eswatini dengan skor 3-0, pada laga pamungkas Grup D Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Afrika, Senin (13/10/2025). Mereka menjadi pemuncak grup, dengan torehan 23 poin, mengungguli Kamerun, tim favorit di Grup D. Kamerun hanya mampu finis di posisi kedua, selisih empat angka dari Cape Verde.
Berikut IDN Times sajikan profil Cape Verde:
1. Cape Verde andalkan diaspora
Dalam misinya lolos ke Piala Dunia, Cape Verde mengandalkan diaspora. Semua pemain yang dipanggil pelatih Pedro "Bubista" Brito berkarier di luar negeri. Tak cuma itu, banyak pemain Cape Verde yang lahir di luar negeri, seperti Pico Lopes hingga Dailon Livramento.
Sebagian besar pemainnya berkompetisi di Eropa. Terbanyak di Portugal, karena merupakan negara yang pernah menjajahnya, yakni enam pemain. Sebaran lainnya ada di Israel, Turki, Bulgaria, Siprus, Rusia, Arab Saudi, Amerika Serikat, Belanda, Hungaria, Uni Emirat Arab, Rumania, dan Republik Irlandia.
Menilik laman Transfermarkt, nilai pasar Cape Verde mencapai Rp493,64 miliar. Kevin Lenini dan Wagner Pina menjadi pemain Cape Verde termahal. Mereka dibanderol Rp86,91 miliar.
2. Kompetisi domestik Cape Verde bagaimana?
Cape Verde memang bergantung pada para pemain diaspora. Mengingat, mereka hanya memiliki 12 tim di liga utama domestik.
Cape Verde kini menjadi negara terkecil kedua yang berhasil lolos ke Piala Dunia. Sebelumnya, ada Islandia yang sukses mengukir sejarah lebih dulu.
Jumlah penduduk Cape Verde juga sedikit. Menurut data World Bank, populasi penduduk Cape Verde hanya 524,877, per 2024.
3. Statistik Cape Verde di kualifikasi
Di kualifikasi, Cape Verde tampil trengginas. Mereka sukses memenangkan tujuh dari 10 laga, sisanya dua kali imbang dan hanya sekali kalah.
Produktivitasnya juga tinggi, dengan 16 gol. Jumlah itu hanya kalah satu dari Kamerun sebagai tim dengan gol terbanyak di Grup D. Menarik untuk dinantikan, mampukah Cape Verde berbicara banyak di putaran final?