Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Formula 1 F1 Balap Mobil.jpg
ilustrasi balap mobil (IDN Times/Mardya Shakti)

Intinya sih...

  • Red Bull memecat Christian Horner setelah kerja sama berdurasi 20 tahun

  • Christian Horner bangga menjadi bagian dari kisah sukses Red Bull

  • Red Bull meraih 6 gelar juara konstruktor dan 8 gelar juara pembalap selama masa kepemimpinan Christian Horner

Kabar mengejutkan datang dari Red Bull. Tim yang berbasis di Milton Keynes, Inggris, itu resmi tak lagi memakai jasa Christian Horner. Hal tersebut mengakhiri kerja sama kedua belah pihak yang telah terjalin selama 20 tahun.

Horner menyampaikan komentarnya atas keputusan Red Bull memecat dirinya. Pria asal Inggris itu mengaku berat hati meninggalkan tim yang telah bersamanya selama 20 tahun. Namun, Horner bangga bisa menjadi bagian sejarah tim selama berkompetisi di kejuaraan.

1. Red Bull memecat Christian Horner setelah berkerja sama selama 20 tahun

Red Bull mengumumkan secara resmi pemecatan Christian Horner dari posisinya sebagai CEO dan kepala tim pada Rabu (9/7/2025) sore WIB. Pihak tim langsung menunjuk Laurent Mekies sebagai pengganti Horner. Sebelumnya, Mekies menjabat sebagai kepala tim Racing Bulls.

"Kami ingin berterima kasih kepada Christian Horner atas kinerja luar biasa selama 20 tahun terakhir. Dia telah menjadi bagian penting dalam membangun Red Bull Racing sebagai salah satu tim paling sukses dan atraktif di Formula 1. Itu berkat komitmen tanpa henti, pengalaman, keahlian, dan pemikiran inovatif yang ia miliki. Terima kasih atas segalanya, Horner. Kamu akan selamanya menjadi bagian penting dalam sejarah tim," kata Oliver Mintzlaff selaku CEO Proyek dan Investasi Korporat Red Bull dilansir Formula 1.

2. Christian Horner bangga menjadi bagian dari kisah sukses Red Bull

Christian Horner buka suara setelah kabar pemecatan dirinya dari Red Bull. Ia sedih tak lagi menjadi bagian dari tim. Walau demikian, ia bangga telah mempersembahkan gelar bergengsi untuk Red Bull. Horner tak lupa berterima kasih kepada seluruh tim yang sudah membantunya selama menjalankan peran sebagai CEO dan kepala tim.

"Setelah perjalanan luar biasa selama 20 tahun, aku harus mengucapkan selamat tinggal kepada tim yang sangat aku cintai. Kalian orang-orang luar biasa di pabrik adalah nyawa dari tiap pencapaian kita. Kemenangan dan kekalahan, tiap langkah yang telah dilalui, kita selalu bersama dan itu tak akan pernah aku lupakan," ujar Christian Horner dikutip Formula 1.

"Sebuah kehormatan dapat bergabung dan memimpin tim hebat ini. Aku sangat bangga dengan pencapaian kita serta semua yang telah dilakukan. Terima kasih kepada mitra dan penggemar yang membuat kita bisa berkompetisi. Dukungan kalian telah membantu pertumbuhan tim dari awal yang sederhana menjadi salah satu kekuatan di Formula 1," sambungnya.

3. Red Bull meraih 6 gelar juara konstruktor dan 8 gelar juara pembalap selama kepemimpinan Christian Horner

Christian Horner menghabiskan waktu selama 20 tahun bersama dengan Red Bull. Ia telah menjabat sebagai kepala tim sejak mereka berkompetisi di Formula 1 untuk pertama kalinya pada 2005. Pada awalnya, Red Bull belum mampu menembus papan atas klasemen konstruktor dalam 4 musim awal. Namun, pada 2009, Red Bull bersaing dengan Brawn GP dalam perebutan gelar juara pembalap dan konstruktor.

Sayangnya, mereka gagal merengkuh dua gelar tersebut. Red Bull harus puas finis runner-up berselisih 18,5 poin dari Brawn GP. Sementara itu, Sebastian Vettel tak berhasil merengkuh gelar juara pembalap karena tertinggal 11 poin dari Jenson Button.

Awal mula kesuksesan Red Bull terjadi pada 2010. Sebastian Vettel menjadi juara dunia Formula 1 untuk pertama kali. Begitu pula dengan Red Bull yang pada akhirnya merasakan gelar juara konstruktor perdana dalam kiprah mereka di kompetisi. Kawin gelar itu berlangsung selama 4 musim hingga 2013.

Gelar juara pembalap kembali menghiasi lemari piala Red Bull pada 2021. Max Verstappen menyabet gelar juara setelah unggul 8 poin atas Lewis Hamilton. Kemudian, kawin gelar juara pembalap dan konstruktor kembali terjadi pada 2022 dan 2023. Gelar juara pembalap yang dipersembahkan Verstappen pada 2024 menjadi gelar terakhir yang diperoleh Red Bull pada masa kepemimpinan Horner.

Sebanyak 6 gelar juara konstruktor dan 8 gelar juara pembalap telah Red Bull raih selama Horner menjabat sebagai kepala tim. Selain itu, mereka telah menorehkan 124 kemenangan dan 287 podium hingga GP Inggris 2025. Rangkaian pencapaian tersebut tak bisa dipandang sebelah mata.

Red Bull kini menyambut era baru di bawah kepemimpinan Laurent Mekies. Ada sejumlah pekerjaan rumah yang telah menantinya setelah kepergian Horner. Apalagi, tim sedang mengalami penurunan performa walau telah mengantongi dua kemenangan. Terlepas dari itu, Horner telah meninggalkan warisan luar biasa untuk Red Bull sepanjang keikutsertaan mereka di Formula 1.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team