Jakarta, IDN Times - Setelah lama bungkam, Harry Kane akhirnya buka suara soal keresahannya di Tottenham Hotspur. Kane mengaku ada keresahan yang menghinggapi, kariernya terasa sia-sia karena tak kunjung dapat trofi.
Sepekan belakangan, sepak bola Inggris memang dihebohkan dengan keinginan Kane cabut dari Spurs. Kabarnya, Kane sudah minta untuk dijual kepada CEO Spurs, Daniel Levy.
Namun, Kane belum bicara ke publik terkait isu itu. Setelah ditunggu, Kane akhirnya bicara terkait rumor tersebut.
Kane mengaku sudah waktunya melangkah lebih jauh dan mengambil keputusan strategis dalam kariernya. Dia ingin naik level, karena punya impian untuk main di panggung yang lebih besar.
"Ini waktunya saya merefleksikan diri. Sudah seharusnya ada pembicaraan serius yang digelar. Saya harus bicara secara jujur dengan CEO," kata Kane dikutip The Overlap, acara YouTube milik eks bek Manchester United, Gary Neville.
Soal harga, Kane tak mau mempermasalahkan. Dia hanya ingin Spurs menjualnya ke klub lain, agar bisa berkembang dan impiannya tercapai.
"Tak tahu pasti, ke mana arah pembicaraan ini pergi. Mungkin, dia mau menjual saya. Ada peluang dia berpikir, 'Jika saya bisa dapat uang 100 juta poundsterling untukmu, kenapa tidak?' Saya tak mau menunggu seharga itu untuk dua atau tiga tahun ke depan," ujar Kane.
Rasa haus akan trofi jadi alasan mengapa Kane memutuskan untuk cabut. Memang percuma, jika mampu tampil garang di lini depan, jadi pemain sentral, bintang, dan bergelimang prestasi individu.
Di sisi lain, tak ada trofi mayor yang bisa diraih. Itu yang sedang dirasakan Kane.
"Saya tak mau menyesal di akhir karier nanti. Saya mau jadi yang terbaik. Ditambah, saya tak pernah bilang mau bertahan atau pergi dari Spurs. Orang-orang boleh bilang saya haus trofi, membutuhkannya. Tapi, yang tepat, saya masih punya jalan lain dalam karier ini. Saya tak terburu-buru atau merasa begitu putus asa," ujar Kane.
Tampil di level yang lebih tinggi, seperti Liga Champions juga jadi alasan Kane untuk meninggalkan Spurs. Dipastikan, The Lily Whites tak akan main di panggung semegah Liga Champions musim depan.
Musim ini pula, Kane cuma menjadi penonton event tersebut. Pria 27 tahun itu merasa tergerak hatinya untuk bisa terlibat di sana.
"Klub Inggris tampil luar biasa di musim ini. Mereka menampilkan permainan yang memikat perhatian saya. Sudah waktunya saya merefleksikan diri. Semua bergantung pada sikap dan perasaan saya, tentang apa yang terbaik untuk karier," terang Kane.