Dengan situasi seperti ini, nasib kombinasi Jesus dan Havertz pun menjadi topik yang menarik. Apakah Arteta akan tetap memainkan keduanya secara bersamaan atau tidak? Jika iya, bagaimana komposisi tim mereka? Jika tidak, siapa yang akan dipasang sebagai penyerang?
Jika berkaca ke pembahasan di atas, untuk skenario pertama, Mikel Arteta tampaknya tidak akan pernah lagi meninggalkan Gabriel Jesus dan Kai Havertz di lapangan tanpa dijaga oleh Declan Rice. Jika itu terjadi, maka satu-satunya opsi yang ia punya adalah dengan memainkan Rice sebagai gelandang jangkar. Dengan begitu, Thomas Partey yang biasanya mengisi posisi tersebut pun menjadi pemain yang harus dikorbankan.
Ya, gelandang asal Ghana itu memang menjadi pemain yang paling mungkin untuk ditarik. Pasalnya, satu dari tiga tempat di lini tengah memang sudah pasti menjadi milik sang kapten, Martin Odegaard. Seperti yang pernah ditegaskan oleh Arteta, playmaker asal Norwegia itu merupakan ruh tim. Tak hanya di dalam, tetapi juga di luar lapangan.
Kemudian, untuk skenario kedua, Arteta juga punya tugas berat untuk memilih Jesus atau Havertz. Seperti telah disebutkan di atas, Havertz sebetulnya menjadi pemain utama untuk posisi penyerang. Sejak dibeli dari Chelsea pada awal musim 2023/2024, pemain berkaki kidal itu memang menjdi pemilik tempat tersebut.
Hingga kini, Havertz tercatat telah mencetak 25 gol dari 75 pertandingan. Jesus juga telah menorehkan jumlah yang sama. Namun, ia membukukannya dalam pertandingan yang lebih banyak (91) karena memang bergabung setahun sebelum Havertz datang.
Selain secara ketajaman, fisik menjadi alasan lain mengapa Arteta lebih mengandalkan Havertz. Ia memiliki tinggi 1,93 meter, sedangkan Jesus 1,75 meter. Dengan Havertz, Arsenal punya lebih banyak keunggulan ketika berduel bola udara, baik itu dalam situasi menyerang maupun bertahan.
Namun, permasalahannya, saat ini Jesus tengah bangkit. Ia sudah mengemas 5 gol dalam 2 pertandingan terakhir. Padahal, sebelumnya, ia membutuhkan 45 pertandingan untuk mencapai jumlah gol yang sama.
Jika kembali menaruhnya ke bangku cadangan, keputusan tersebut tentu hanya akan membunuh kepercayaan diri Jesus yang tengah mendidih. Bahkan, langkah tersebut bisa saja membuat pemain berusia 27 tahun itu mulai berpikir untuk hengkang. Arteta harus membuktikan ucapannya bahwa tugas dirinya dan seluruh anggota tim saat ini adalah untuk mendukung pemain bernomor punggung sembilan itu.
Seluruh diskursus ini pasti membuat Arteta pusing. Namun, seperti pernah ia ungkapkan, ini justru adalah jenis masalah yang bagus untuk dimiliki. Terlepas dari solusi apa yang akan dibuat oleh pelatih berusia 42 tahun itu, para pendukung Arsenal tentu hanya ingin melihat timnya menjadi juara.