Deretan Pelatih Asing Ini Pernah Berselisih dengan PSSI

22 Jun 2020, 18:03 WIB

Pelatih Tim Nasional Indonesia, Shin Tae-yong (IDN Times/ Herka Yanis)

Jakarta, IDN Times - Perseteruan antara Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan pelatih tim nasional Shin Tae-yong merebak di media pada pekan lalu. Masalah ini berawal ketika pelatih asal Korea Selatan tersebut mengkritisi PSSI saat diwawancara media lokal Korea Selatan.

Perselisihan federasi tertinggi sepak bola Tanah Air dengan pelatih asing ini ternyata bukan yang pertama kali. Sejak memasuki era Milenium, selalu saja terjadi kisah tak harmonis tersebut.

Hampir semua akhir dari perselisihan tersebut, pelatih asing selalu yang menjadi korban. Hal itu pula yang dirasakan oleh Simon McMenemy saat menangani skuat Garuda dalam waktu singkat. Berikut adalah pelatih-pelatih asing timnas Indonesia yang pernah berselisih dengan PSSI.

1. Luis Manuel Blanco

Mantan pelatih Timnas Indonesia, Manuel Blanco. FOTO ANTARA/Dhoni Setiawan/mes/13.

Manuel Blanco tercatat dalam sejarah persepakbolaan Indonesia sebagai pelatih timnas Indonesia tersingkat. Total hanya 15 hari saja dirinya menangani skuat Garuda pada 2013 silam.

Pengangkatan Blanco banyak dipertanyakan oleh anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, salah satunya La Nyalla Mataliti. Hal itu dilakukan karena penunjukkan pelatih asal Argentina tersebut tak meminta persetujuan Exco PSSI. Terlebih, rekam jejaknya juga begitu diragukan selama menjalani karier sebagai pelatih.

Hal itu ternyata berbuntut panjang, Blanco sempat membawa kasus tersebut ke jalur hukum. Bahkan, kala itu BTN disomasi olehnya untuk bisa menjelaskan bagaimana nasib kontraknya bersama Timnas Indonesia.

2. Alfred Riedl

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Debut pelatih asal Austria bersama Timnas Indonesia berakhir kurang baik. Sebab, kontraknya sempat dipermasalahkan oleh Ketua Umum PSSI saat dipegang oleh Djohar Arifin, karena kontrak Riedl dianggap tak melalui federasi melainkan pihak lain.

Dia disebut menandatangani kontrak dengan Nirwan Bakrie. Maklum, kala itu PSSI sedang mengalami dualisme yang membuat organisasi sepak bola tersebut terbelah.

Namun, konflik itu tak menghentikan kerja sama keduanya. Buktinya, Riedl sempat kembali memimpin Timnas Indonesia pada 2013 dan pada 2016.

3. Luis Milla

Luis Milla saat sedang melatih Timnas Indonesia 2017. instagram/luismillacoach

Luis Milla merupakan pelatih kelas wahid yang sudah tak diperhitungkan lagi kemampuannya. Bahkan, dia sudah melahirkan pemain-pemain bintang yang bisa menembus skuat Real Madrid dan Barcelona.

Hal itu yang membuat publik Indonesia merasa optimistis saat Milla dipilih menangani Timnas Indonesia. Dia perlahan mulai bisa membuat perubahan gaya bermain yang dianggap mulai meningkatkan kemampuan permainan Febry Haryadi dan kolega.

Pelatih asal Spanyol itu mendapat banyak pujian walau gagal membawa Timnas Indonesia melangkah jauh di ajang Asian Games 2018. Tapi, PSSI malah tak memperpanjang kontraknya dengan alasan tak sanggup membayar gaji Milla.

Hal itu membuat Milla berang. Milla mengkritisi PSSI jika itu bukan alasan utamanya. Dia mengatakan PSSI tak memiliki profesional yang tinggi, karena melakukan pelanggaran kontrak dan manajemen yang buruk.

4. Simon McMenemy

Simon McMenemy tak mau dampingi tim saat Piala Presien IDN Times/Ilyas Listianto Mujib

PSSI memutuskan memecat Simon McMenemy sebagai pelatih Timnas Indonesia. Hal ini disampaikan melalui pernyataan di situs resmi PSSI, Rabu (6/11), beberapa hari usai Mochamad Iriawan alias Iwan Bule didapuk jadi Ketua Umum PSSI dalam kongres.

Dia dianggap gagal membawa Timnas Indonesia lantaran tak bisa sekalipun mempersembahkan kemenangan dalam ajang babak kualifikasi Piala Dunia 2022.

Hal itu sempat membuat hubungan Simon dan PSSI merenggang. Sebab, kontrak Simon di sana berakhir pada Desember 2020. Mereka diminta membayar kompensasi sebesar Rp3,9 miliar.