Tak ada satupun orang yang bisa dikatakan paling penting di skuat Prancis selain Didier Deschamps. Bagaimana tidak, ia mampu membawa tim muda Les Blues menjadi kampiun di Piala Dunia 2018. Padahal, sebelumnya banyak yang mempredikisi Prancis bakal kesulitan di Rusia.
Hasil ini membuat sang pelatih cukup semringah karena timnya mampu tampil diluar dugaan sampai mampu meraih gelar juara. Pasalnya, mayoritas pemain masih sangat hijau dengan rataan usia 26 tahun 90 hari.
Seperti dikutip dari situs resmi FIFA, Deschamps berujar:
Perkembangan tim sangat besar. Para pemain ini akan menjadi lebih kuat dalam dua tahun dan empat tahun ke depan. Namun, ternyata mereka sudah sangat kompetitif saat ini. Kami tak selalu melakukan segalanya dengan benar, namun tentu saja ada perkembangan yang sangat jelas terlihat.
Nampaknya, bekal pengalaman serta keahlian semasa bermain memuluskan jalan Deschamps dan membuat prosesnya lebih cepat.
Gelar juara bagi Les Blues di Piala Dunia tahun ini seolah menjadi obat untuk melupakan nestapa pada Euro 2016. Pada ajang itu, mereka sudah dekat sekali dengan trofi, namun tak bisa menyentuhnya. Prancis berada di final, namun kalah 0-1 dari Portugal.
Deschamps menungkapkan hasil yang diraih oleh timnya tidaklah mudah. Butuh kerja keras dari semua elemen untuk bisa menghasilkan prestasi tertinggi yang diraih oleh Prancis.
"Tim ini bekerja sangat keras dan kami memiliki beberapa momen sulit di sepanjang jalan. Itu sangat menyakitkan, gagal di Piala Eropa dua tahun lalu, tapi itu membuat kami belajar juga," kata eks kapten Prancis pada Piala Dunia 1998, diktuip dari BBC.
"Ini tim muda, yang berada di puncak dunia. Beberapa adalah juara pada usia 19 tahun," lanjut Deschamps.
Pelatih yang dulu pernah membela Juventus semasa menjadi pemain ini, pun mencatatkan dirinya dalam buku sejarah di sepak bola Prancis. Sebab, ia jadi orang pertama yang mampu membawa timnya menjadi juara di Piala Dunia dengan status sebagai pemain dan pelatih. Ia jadi yang ketiga di dunia setelah Mario Zagallo (Brasil) dan Franz Beckenbauer (jerman).
“Ini bukan tentang saya. Pemain yang memenangkan pertandingan,” ujar pria yang dulu dikenal sebagai gelandang pengangkut air ini.
“Selama 55 hari, kami telah melakukan banyak pekerjaan. Kami bangga menjadi orang Prancis, menjadi Bleus,” sambungnya.