Di Balik Julukan 4 Timnas Penghuni Grup A Piala Dunia 2022 Qatar

Melansir laman Arabic Post, warna bendera Qatar bukan berdasarkan makna darah atau perdamaian seperti yang terlihat. Direktur Urusan Administrasi dan Perencanaan di Perpustakaan Nasional Qatar, Insinyur Saadi Al-Saeed, mengatakan bahwa ada sejarah unik di balik terciptanya bendera itu.

Dahulu, orang Qatar mewarnai bendera putih menjadi merah menggunakan pewarna yang berasal dari Pulau Bin Ghannam. Lantaran di Qatar sangat panas, bendera akhirnya menjadi merah pekat dan terbelah menjadi bergerigi di bagian tengahnya.

Mengambil warna bendera untuk menciptakan julukan timnas adalah cara yang paling sederhana. Tuan rumah Piala Dunia 2022, Timnas Qatar, ternyata melakukan hal serupa.

Pada awalnya, Timnas Qatar mengambil warna merah pekat pada bendera untuk seragam kandang dan warna putih untuk seragam tandang. Kemudian, julukan Al-Annabi yang artinya The Maroon atau merah burgundi tiba-tiba muncul dan sejak lama dilekatkan kepada Timnas Qatar.

Agak lain dari yang lain, bukan bendera yang menjadi rujukan Timnas Belanda untuk inspirasi simbol tim mereka. Salah satu wakil Eropa tersebut memakai seragam oranye dan dijuluki De Oranje oleh penggemar.

Warna bendera mereka pada dasarnya terdiri dari merah, putih, dan biru. Akan tetapi, jingga atau oranye adalah warna yang sangat penting bagi Belanda. Sebab, warna tersebut selaras dengan leluhur mereka, William of Orange. 

William of Orange merupakan bapak pendiri Belanda yang diangkat jadi Pangeran Oranye pada 1544 silam. Ia meninggalkan warisan House of Orange-Nassau yang hingga kini jadi rumah Kerajaan Belanda.

Dengan diangkatnya warna oranye ke timnas, warisan budaya dan sejarah leluhur Negeri Kincir Angin akan selalu dikenang. Inilah bukti, dari seragam dan julukan saja, sepak bola sudah bisa memperkenalkan sejarah kepada seluruh dunia.

Memang terdengar biasa dan sederhana, tetapi julukan yang diambil dari warna bendera merupakan bentuk penghormatan para pemain nasional kepada negara. Dalam hal ini, Timnas Ekuador mengambil seluruh warna dari bendera mereka, yakni kuning, biru, dan merah.

Terinspirasi dari tiga warna kebanggaan itu, Timnas Ekuador terkenal dengan julukan La Tri atau La Tricolor yang berarti tiga warna. Dalam sejarahnya, warna-warna itu memiliki makna yang luar biasa. 

Merujuk pada laman Don Quijote, dikatakan bahwa warna kuning merupakan lambang dari kekayaan tanah yang ditemukan mengandung emas. Warna biru adalah simbol dari langit dan laut. Warna merah sendiri dimaknai sebagai darah dari para pejuang kemerdekaan.

Warna bendera Ekuador pertama kali diadopsi pada September 1860 dan penambahan lambang dilakukan pada 1900. Wajar saja timnas bangga akan julukan La Tri. Maknanya ternyata cukup dalam bagi mereka.

Dari sederet julukan yang ada, julukan Timnas Senegal terbilang salah satu yang paling indah dengan makna yang dalam. Julukan Lions of Teranga disematkan kepada tim dari Afrika Barat tersebut.

Jika diterjemahkan ke dalam bahasa kita, Lions of Teranga berarti 'Singa Keramahan'. Teranga sendiri merupakan kata dari bahasa negara Lingua Franca yang dikenal sebagai Bahasa Wolof.

Julukan itu sangat selaras dengan keramahtamahan warga Senegal yang dianut sangat kuat. Senegal juga dikenal sebagai negara Afrika paling stabil karena jarang terlibat konflik.

Dalam ranah sepak bola, para pemain dengan bangga diri memperkenalkan keramahan melalui julukan Lions of Teranga. Julukan itu adalah identitas bangsa Senegal di mata dunia.

Di balik julukan keren atau sederhana, ternyata ada makna dan cerita bangsa yang diangkat ke mancanegara. Rasa nasionalisme pun makin kuat. Patut dihargai dan ditunggu penampilan mereka di Piala Dunia 2022 Qatar.