Jakarta, IDN Times - Vanuatu harus menanggung malu karena dibantai oleh tuan rumah timnas Indonesia dengan skor 6-0 dalam laga uji coba internasional yang dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta pada Sabtu (15/6).
Kekalahan tersebut tercatat sebagai kekalahan terbesar Vanuatu dalam tiga tahun terakhir. Sebelumnya mereka pernah merasakan kekalahan 0-5 dari Selandia Baru dalam babak Kualifikasi Piala Dunia 2018 lalu.
Pelatih Vanuatu, Paul Munster, menyebut bahwa kekalahan tersebut tak lepas dari absennya dua pemain senior yang jadi andalan Vanuatu, yakni Brian Kaltak dan Mitch Cooper. Sebab, kata dia, kedua pemain tersebut adalah pemimpin bagi Vanuatu.
"Tim ini berisikan banyak pemain muda dan kami kehilangan pemimpin, Di situlah perbedaannya, ketika tak ada pemain bagus yang jadi pemimpin, kami kesulitan. Tapi, ini adalah kesempatan bagus bagi para pemain lain untuk berkembang agar tak tergantung kepada salah satu pemain," ujar pelatih berusia 37 tahun itu.
Selain itu, Paul juga mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki banyak pemain berkalitas. Menurut dia, para penggawa Vanuatu dinilai kualitasnya masih berada di bawah tim besutan Simon McMenemy, salah satunya adalah Alberto 'Beto' Goncalves yang berhasil mencetak empat gol dalam duel tersebut.
Paul menyebut bahwa juru gedor timnas Indonesia itu adalah pemain yang sangat bagus. "Saya sebelumnya adalah seorang penyerang, dan saya bisa melihat ia (Beto) adalah pemain berkualitas. Ditambah, pengalaman bertanding para pemain Indonesia juga bagus," bebernya.
Jika dibandingkan, Indonesia memang lebih banyak dihuni pemain berpengalaman dalam laga tadi. Hal itu bisa dilihat dari rentang usai starting eleven skuat Garuda dalam duel tersebut yang berkisar antara 1991-1992.
Jadi hal itu, tutur Paul membuat skuatnya kalah pengalaman. Ditambah, faktor stamina akibat perbedaan cuaca hingga waktu recovery yang terlalu singkat akibat perjalanan jauh juga ikut membuat Vanuatu tak tampil maksimal.