Dibeli Mahal, 5 Pemain Ini Belum Mampu Menunjukkan Performa Terbaiknya

Donyell Malen direkrut Borussia Dortmund untuk menambal lubang yang ditinggalkan Jadon Sancho di lini depan. Ia didatangkan dari PSV Eindhoven dengan banderol 30 juta euro atau sekitar Rp493 miliar.

Praktis, Malen bakal berduet dengan Erling Haaland yang menjadi aktor utama Die Borussen dalam urusan mencetak gol. Sempat diprediksi bakal menjadi duet mematikan, Malen justru kesulitan beradaptasi terhadap kultur sepak bola Jerman.

Pemain Belanda itu baru mengoleksi 4 gol dan 2 assists dari 20 penampilan bersama Dortmund. Bila tak mampu meningkatkan performanya, Malen kudu waspada dengan masa depannya di Dortmund yang bakal terancam.

Pamor Bryan Gil kian meroket usai mekar bersama Eibar musim lalu. Meski hanya berstatus pinjaman dari Sevilla, Bryan tetap tampil impresif dengan permainannya yang dikenal cekatan.

Hal tersebut akhirnya menarik minat Tottenham Hotspur untuk membawa Bryan ke kasta tertinggi Liga Inggris. The Lilywhites resmi merekrut Bryan dengan mahar 25 juta euro atau sekitar Rp411 miliar ditambah dengan Erik Lamela yang dilepas ke Sevilla.

Investasi berani Spurs tersebut sejatinya sangat menguntungkan melihat talenta Bryan yang potensial. Hanya saja, ia belum mampu tampil maksimal untuk Spurs lantaran ketatnya persaingan di lini serang.

Saga transfer Jadon Sancho menuju Manchester United akhirnya terealisasi di musim panas lalu. Saat itu, The Red Devils rela menggelontorkan dana fantastis, yaitu 85 juta euro atau sekitar Rp1,4 triliun untuk memboyong sang pemain yang telah lama mereka idam-idamkan.

Ekspektasi tinggi jelas menjadi beban utama Sancho untuk membuktikan sinarnya di United. Hingga musim 2021/2022 berlangsung separuh jalan, performa pemain berusia 21 tahun tersebut bersama Setan Merah malah meredup.

Ketidaksesuaian taktik yang diterapkan Ole Gunnar Solskjaer sewaktu menangani United diklaim menjadi alasan mendasar di balik jebloknya performa Sancho. Tercatat, ia baru mengemas 2 gol saja sejauh ini.

Rekor transfer termahal kembali pecah di musim panas lalu. Kali ini, giliran Jack Grealish yang sukses membuat namanya berada di puncak teratas sebagai rekrutan pemain termahal Manchester City sekaligus pemain Inggris termahal yang pindah di bursa transfer.

Ia diboyong The Cityzens seharga 100 juta pounds atau setara Rp1,9 triliun. Banyak pihak yang menganggap keputusan City tersebut keliru.

Pengalaman Grealish yang cuma bermain di tim sekaliber Aston Villa tanpa pernah mencicipi kompetisi Eropa sebelumnya juga menjadi alasan lain. Menilik penampilannya bersama The Cityzens sejauh ini, performa Grealish juga terbilang biasa-biasa saja dengan koleksi 2 gol dan 3 assists.

Kepulangan Romelu Lukaku menuju Chelsea mewarnai bursa transfer musim panas lalu. Tak seperti periode pertamanya, kini Lukaku datang dengan tingkatan yang berbeda dan menjadi salah satu penyerang menakutkan sewaktu membela Inter Milan.

Tak heran bila Chelsea berani menebusnya dengan biaya 115 juta euro atau sekitar Rp1,9 triliun. Awal-awal perjalanannya di periode kedua bersama Chelsea berjalan dengan baik. Lukaku rajin mencetak gol untuk The Blues.

Akan tetapi, permasalahan mulai datang di laga-laga berikutnya. Lukaku gagal tampil impresif dan juga sempat dibekap cedera. Bahkan dari 6 laga terakhir yang ia jalani, pemain berusia 28 tahun tersebut gagal mencetak gol sama sekali.


Ekspektasi tinggi yang dibebankan kepada para pemain di atas tentu menjadi beban tersendiri. Terlebih lagi, dengan biaya mahal yang dikeluarkan klub, mereka dituntut agar mampu tampil impresif di tiap laganya.