Dikenal Banyak Tingkah, Paul Pogba Rupanya Motivator Tim Prancis

Hal tersebut diungkap dalam wawancara usai seremoni penyerahan trofi. Bagi dirinya pribadi, inilah saat terpenting untuk ‘mencatatkan diri dalam buku sejarah’, sebagai generasi Prancis kedua yang diberi predikat jawara dunia. Dan tentu saja, itulah impiannya semenjak masih kanak-kanak.

Saya mengatakan kepada semua orang sebelum pertandingan: Inilah 90 menit terpenting untuk wujudkan impian, 90 menit untuk memasuki buku-buku sejarah, dan 90 menit untuk membuat seluruh negeri berpesta. Anak-anak, dan cucu mereka, mengenang kemenangan kita. Jadi teman-teman, kita bisa melakukannya. Ada dua tim dan satu piala, dan kita takkan membiarkan tim lain merebut piala ini.

Hal lebih sensasional berhasil ditangkap kamera kru stasiun televisi TF1 yang mengikuti seluruh aktivitas mereka sepanjang kejuaraan. Pogba terlihat berapi-api dalam memberi motivasi sebelum babak 16 besar di mana sang lawan adalah Argentina.

Rinciannya, kawan-kawan. Aku ingin kita berjuang habis-habisan hari ini. Aku tak ingin pulang malam ini. Kita akan kembali ke hotel dan menyantap menu makanan itu lagi. Jangan menyerah, kita takkan pulang. Ini semua akan berakhir bahagia. Aku ingin semua berpesta malam ini.

Aku ingin semua berlari sampai sekarat di lapangan. Jangan biarkan satu orang pun terjatuh. Kita semua adalah serdadu. Kita akan mengalahkan mereka hari ini. Masa bodoh Messi bermain atau tidak. Kita datang untuk menang. Kita bisa melakukannya!

Potongan film dokumenter berjudul “Bleus 2018, au coeur de l’epopee russe” (Prancis 2018, langsung dari Rusia) menyiratkan kemampuan memimpin pemain berusia 25 tahun tersebut. Team talk berapi-api rutin dilakukannya sepanjang seluruh laga Les Blues di Piala Dunia 2018.

Suporter Manchester United, klub Pogba sekarang, bahkan meminta Jose Mourinho untuk memberinya ban kapten untuk musim ini. Namun pertanyaan jelas terlontar kepada Didier Deschamps, juru taktik timnas Prancis. Maukah dia memindahkan status pemimpin dari Hugo Lloris ke Pogba?