Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, meyakini bahwa Indonesia dan PSSI akan terkena sanksi FIFA. Dia sudah mengantisipasi hal terburuk, berkaca dari apa yang terjadi belakangan.
"Saya rasa sih pasti (Indonesia) ini kena sanksi, tinggal levelnya ini serius atau tidak. Ya, feeling saya pasti kena kita," ujar Huda di kantor DPP PKB, Senin (3/4/2023).
Pengamat sepak bola Indonesia, Akmal Marhali, berkata bahwa sanksi FIFA adalah sesuatu yang niscaya. Sebab, memang ada intervensi dalam pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 ini.
"Bahwa mungkin ada sanksi, itu bisa jadi pelajaran bagi negara lain. Pembatalan Indonesia jadi tuan rumah ini memang dibumbui intervensi. Memang tidak terlihat intervensi negara, tetapi ada lobi untuk mencoret Israel," tutur Akmal.
Huda berkata, dia akan mengundang PSSI untuk membicarakan soal isi surat FIFA kepada Presiden Joko 'Jokowi' Widodo. Surat itu mengundang rasa penasarannya.
"Saya akan mengundang PSSI dan Okto (Raja Sapta Oktohari, Ketua KOI), saya penasaran itu suratnya (surat yang diberi FIFA kepada Jokowi) apa sih, yang tidak dibuka sama Presiden. Karena ini menarik," ujar Huda.
Lebih lanjut, Huda juga berkata bahwa DPR ingin tahu apa yang terjadi Doha. Terutama, bagaimana langkah yang ditempuh PSSI agar Indonesia tidak mendapatkan sanksi dari FIFA.
"Kita ingin dapat update terakhir dari Ketua Umum PSSI, apa yang kemarin terjadi di Doha (Qatar), capaiannya seperti apa, termasuk bagaimana langkah PSSI untuk mengantisipasi bayang-bayang sanksi FIFA," ujar Huda.
Merunut rencana, DPR akan mengundang PSSI untuk rapat pada Selasa (4/4/2023) pukul 19.00 WIB. Tidak cuma diikuti PSSI, nantinya rapat ini juga akan diikuti Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
Sanksi FIFA memang jadi perhatian tersendiri, setelah Indonesia dicoret dari tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Alhasil, lobi-lobi pun sempat dilakukan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, agar Indonesia terhindar dari sanksi.