Duo Nguyen Bisa Jadi Mimpi Buruk Timnas Indonesia

Nguyen Quang Hai bisa dibilang adalah salah satu pemain terbaik Vietnam saat ini. Baru berusia 22 tahun, Quang Hai sudah membius publik sepakbola Asia berkat penampilan memikatnya bersama skuat Vietnam.

Pertama, ia bersinar sangat terang di Piala AFC U-23 tahun 2018 lalu. Secara luar biasa, ia memimpin negaranya lolos ke final, mencetak 5 gol sepanjang turnamen, dan hampir juara sebelum ditekuk oleh Uzbekistan di laga puncak. Di tahun yang sama, Quang Hai dipilih sebagai 1 dari 15 pesepakbola terbaik Asia 2018 di usia baru 21 tahun.

Di Kualifikasi Piala Dunia 2022 ini, satu gol sudah dicetaknya ke gawang Malaysia yang berbuah tiga angka perdana bagi Vietnam.

Dua tahun lebih tua dari Quang Hai, Nguyen Cong Phuong di masa mudanya disebut-sebut punya kualitas yang tak kalah dengan bintang Thailand yang kini bermain di J League 1, Chanathip Songkrasin.

Kini, Cong Phuong sendiri berlaga di Eropa bersama klub Belgia, Sint-Truiden. Tak ada lagi Le Cong Vinh dan tak dipanggilnya Nguyen Van Quyet, membuat Cong Phuong kini diandalkan Park Hang-seo sebagai sumber kreativitas lini serang Vietnam.

Walau duo Nguyen di atas tampak menakutkan, sejatinya Vietnam punya kelemahan nyata: mereka tak punya penyerang sejati yang tajam.

Selepas pensiunnya Le Cong Vinh, hampir tak ada penyerang murni yang menerukan tongkat estafet Cong Vinh sebagai salah satu penyerang terbaik Asia Tenggara. Di skuat saat ini saja, top skornya adalah penyerang gaek, Nguyen Anh Duc, yang sejauh ini sudah cetak 12 gol untuk negaranya dan berusia 33 tahun.

Dua penyerang lainnya adalah penyerang muda berusia 21 tahun, Nguyen Tien Linh, dan penyerang berusia 23 tahun, Nguyen Van Toan, yang juga merupakan kapten ketiga Timnas Vietnam.

Tapi, di antara ketiganya, tak ada penyerang murni khas nomor 9 yang benar-benar bisa jadi andalan di sektor juru gedor. Bisakah ini jadi keuntungan bagi Yanto Basna dan kolega di lini belakang?