Eddie Howe Akhiri Penantian 17 Tahun Manajer Asal Inggris

- Eddie Howe memecahkan stigma manajer Inggris yang kesulitan meraih trofi di tanah sendiri.
- Howe membawa Newcastle United juara Carabao Cup setelah 70 tahun penantian, menyudahi dominasi tim asal luar Inggris.
- Newcastle United membaik setelah akuisisi oleh konsorsium Arab Saudi pada 2021, mencapai Liga Champions dan juara Carabao Cup.
Jakarta, IDN Times - Kompetisi sepak bola di Inggris, apa pun level dan jenisnya, jadi salah satu yang menarik di muka bumi. Namun, hal itu tak berbanding dengan prestasi para manajer Inggris, sampai Eddie Howe memecahkannya.
Manajer-manajer dari Inggris acap kesulitan bersaing di tanah mereka sendiri. Masifnya kehadiran manajer asing, ditambah lagi kekakuan manajer-manajer asal Inggris perihal taktik, jadi beberapa alasan mereka susah berprestasi.
Namun, Eddie Howe mematahkan stigma itu di musim 2024/25 ini. Dia jadi manajer Inggris yang sukses meraih trofi bersama timnya.
1. Howe mengakhiri penantian selama 17 tahun
Musim ini, Howe berhasil meraih gelar bersama Newcastle United di Carabao Cup. Di laga final, dia membawa Alexander Isak dan kolega menumbangkan Liverpool dengan skor 2-1 di Wembley, Minggu (16/3/2025) malam WIB.
Howe pun menyudahi penantian 17 tahun manajer asal Inggris meraih trofi utama di tanah sendiri. Terakhir kali, sosok yang mampu melakukan itu adalah Harry Redknapp, kala membawa Portsmouth juara Piala FA 2008.
2. Membawa Newcastle menyudahi penantian 70 tahun
Tidak cuma itu, Howe juga membawa Newcastle menyudahi penantian trofi yang sudah berlangsung selama 70 tahun. Terakhir kali, Newcastle meraih trofi utama kompetisi domestik pada 1954/55, yaitu Piala FA.
Mereka juga sempat merengkuh gelar Inter-Cities Fairs' Cup pada 1968/69, meski kini kompetisi itu sudah berganti jadi Europa League. Setelah itu, lama mereka tak meraih trofi sampai akhirnya musim ini, Carabao Cup jadi milik mereka.
3. Howe adalah bagian dari reformasi Newcastle
Pada Oktober 2021, reformasi terjadi di tubuh Newcastle tatkala konsorsium Arab Saudi resmi jadi pemilik anyar klub berjuluk The Magpies itu. Nilai akuisisi diperkirakan mencapai 300 juta poundsterling (setara Rp5,8 triliun).
Selepas akuisisi itu, Newcastle United perlahan membaik. Di musim 2022/23 dan 2023/24, mereka tak pernah keluar dari 10 besar klasemen akhir Premier League. Mereka bahkan mencicipi Liga Champions lagi pada musim 2023/24.
Musim ini, Newcastle masih stabil di 10 besar liga usai bertengger di posisi enam klasemen sementara Premier League. Di semua proses transisi klub itu, ada Eddie Howe yang ambil bagian dan membentuk tim jadi sekuat ini.