Inggris, IDN Times - Efek keluarnya Britania Raya dalam keanggotaan Uni Eropa atau yang disebut Brexit memberikan efek yang signifikan terhadap berbagai bidang, tak terkecuali sepak bola di Liga Inggris.
FA akan berusaha untuk mengurangi jumlah pemain asing yang diizinkan di tim Premier League, bahkan jika Inggris tidak meninggalkan Uni Eropa. FA telah menyusun proposal untuk menangani Brexit di mana penyisihan pemain non-homegrown dari 25 pemain akan berkurang dari 17 menjadi 13.
Pemerintah meminta FA, Liga Primer dan Liga Sepak Bola untuk menyetujui kebijakan bersama mengenai pendekatan untuk para pemain yang datang dari luar negeri pasca-Brexit dan telah mengindikasikan akan mengadopsi usulan badan pemerintah setelah perpecahan dari UE selesai.
Chief Executive FA, Martin Glenn, telah mempresentasikan rencana tersebut kepada klub-klub papan atas meskipun mereka tampaknya menghadapi rintangan pertama ketika ditolak oleh ketua Liga Premier pada pertemuan mereka minggu lalu.
Namun, FA, yang menjalankan sistem saat ini dengan persetujuan Home Office, yakin itu berada dalam posisi kekuasaan dan sikapnya diperkirakan tidak akan berubah.
Pembicaraan sedang berlangsung dengan klub, yang ingin menghindari skenario "tidak ada kesepakatan" di mana pemain UE harus memenuhi kriteria yang sama dengan pemain non-UE untuk mendapatkan izin kerja. Jika aturan-aturan itu diberlakukan, 65 persen pemain Eropa Liga Premier saat ini tidak akan memenuhi ambang batas "governing body endorsement" (GBE) untuk dapat mewakili klub Inggris.
Lima klub, termasuk Manchester City dan Tottenham Hotspur, memiliki maksimum 17 pemain luar negeri. Sementara empat tim lainnya, termasuk Chelsea dan Liverpool, memiliki 16 pemain.
FA berpendapat bahwa proposal tersebut tidak akan mendorong penurunan dalam jumlah pemain yang diimpor, mengingat ada sekitar 260 pemain asing di Liga Premier, rata-rata terdapat 13 per klub. Artinya, jika klub telah dibatasi untuk memainkan 13 pemain non-homegrown yang paling sering digunakan musim lalu, hanya 42 dari 10.469 penampilan yang akan terpengaruh
Badan yang mengatur aturan ini telah berusaha meyakinkan klub untuk mendaftar dengan menawarkan untuk melonggarkan kriteria GBE dan menciptakan pasar yang sepenuhnya terbuka. Itu akan memungkinkan klub Liga Premier untuk mengamankan bakat elit dari Amerika Selatan, Afrika dan Asia semudah mereka saat ini mengakses pemain Eropa.
Mereka percaya hal ini mampu memusatkan klub pada pembelian pemain berbakat yang siap untuk tim utama dan mempertahankan popularitas global liga, sementara juga berpotensi meningkatkan jumlah pemain Inggris di tim utama. Hanya 62 pemain dari 220 starter di papan atas yang memenuhi syarat untuk tim Inggris Gareth Southgate bulan ini, artinya hanya terdapat 30 persen dari total pemain Inggris.
Setiap rencana belum akan diterapkan sebelum 2021, kecuali pemerintah menghentikan rencana Brexit, dan mungkin akan diikuti oleh peninjauan kembali sistem pinjaman untuk mencegah penumpukan pemain. Tetapi FA, terlepas dari hasil negosiasi pemerintah dengan UE, berkomitmen untuk meningkatkan kuota lokal untuk meningkatkan proporsi pemain Inggris di divisi elit.
Mereka sangat setuju dengan pengaturan Football League, di mana tujuh dari 18-pemain skuad klub harus homegrown, termasuk setidaknya satu yang telah dikembangkan dalam sistem tim pemain muda.
Pemain homegrown dalam istilah Liga Premier adalah salah satu yang terdaftar dengan klub yang berafiliasi dengan FA atau FA Wales selama tiga musim atau 36 bulan sebelum ulang tahunnya yang ke-21.