5 Eks Bintang EPL yang Pernah Tersandung Kasus Doping, 3 Pemain MU!

Jaap Stam merupakan salah satu bek tengah tangguh pada era 2000-an. Ia pernah membela Manchester United selama 3 tahun. Pemain asal Belanda itu menjadi salah satu pemain kunci ketika MU meraih treble winner pada 1999. Stam memutuskan hengkang ke Lazio setelah berselisih dengan Sir Alex Ferguson pada 2001. Akan tetapi, kepindahan tersebut justru menjadi malapetaka bagi sang pemain.

Stam gagal lolos tes doping menjelang pertandingan Serie A melawan Atalanta pada 13 Oktober 2001. Bek tengah asal Belanda itu terkonfirmasi mengonsumsi doping jenis nandrolone. Stam mengaku tidak tahu jika suplemen diet yang ia konsumsi mengandung nandrolone. FIGC akhirnya memvonis Stam dengan hukuman larangan bermain selama 5 bulan dan denda 50 ribu euro atau 818 juta rupiah.

Mamadou Sakho pernah terkena skandal doping ketika masih bermain untuk Liverpool pada Maret 2016. Ia terdeteksi mengonsumsi suplemen pembakar lemak higenamine. Akibatnya, Sakho harus menerima hukuman larangan bermain selama 30 tahun dan ditangguhkan dari skuad utama Liverpool. Ia absen dalam beberapa momen penting, seperti final UEFA Europe League dan Euro 2016.

Meski begitu, Sakho berhasil membersihkan namanya setelah Badan Antidoping Dunia (WADA) mengakui higenamine tidak masuk dalam daftar zat terlarang bagi atlet. WADA melalui pernyataan resminya mengaku melakukan kesalahan kepada Sakho terkait higenamine yang umumnya memang digunakan sebagai obat pembakar lemak pada 2020. WADA juga memberikan ganti rugi kepada Sakho sebagai kompensasi atas kekeliruan yang mereka buat.

Rio Ferdinand mendapati dirinya pernah tersandung kasus doping dua kali dalam kariernya sebagai pemain. Pertama, ia tidak hadir dalam tes doping rutin jelang pertandingan English Premier League (EPL) ketika membela Manchester United pada 2003. Ia kemudian gagal memberikan sampel untuk hasil tes dopingnya dan menerima hukuman larangan bermain selama 8 bulan.

Kedua, Ferdinand mengulangi kesalahan yang sama ketika tidak ikut tes doping rutin pada 2013. Saat itu, bek asal Inggris itu baru saja pindah ke klub barunya, Queens Park Rangers (QPR). Akibat tindakannya tersebut, Ferdinand menerima sanksi larangan bermain dalam satu pertandingan plus denda 25 ribu pound sterling atau sekitar 477 juta rupiah.

Kolo Toure adalah salah satu bek yang memiliki reputasi baik di EPL. Ia termasuk dalam skuad The Invincible Arsenal yang sukses meraih gelar juara EPL 2003/2004. Akan tetapi, Toure bernasib sial ketika membela Manchester City pada 2011.

Toure terkonfirmasi positif mengonsumsi doping saat menjalani tes rutin. Doping tersebut ia dapatkan ketika mengonsumsi water pill yang ia dapatkan dari istrinya. Alhasil, Toure menerima vonis denda dari Manchester City sebesar 720 ribu pound sterling atau 10,3 miliar rupiah serta larangan terlibat dalam sepak bola selama 8 bulan.

Fred ternyata pernah tersandung kasus doping saat masih membela Shakhtar Donetsk pada 2016. Pemain asal Brasil itu dinyatakan positif meminum diuretic hydrochlorothiazide selama turnamen Copa America 2015 di Chile. Fred akhirnya harus menerima hukuman berat atas kesalahannya tersebut.

Komite disiplin federasi sepak bola Amerika Selatan, CONMEBOL, memutuskan untuk menghukum Fred larangan bermain selama 1 tahun di semua kompetisi baik level klub maupun internasional. Sanksi tersebut membuat Fred tidak bisa bermain baik untuk Shakhtar Donetsk maupun Timnas Brasil. Akan tetapi, Fred berhasil bangkit dari hukuman tersebut ketika kembali bermain untuk Shakhtar Donetsk. Alhasil, ia dapat melanjutkan kariernya dengan hengkang ke Manchester United pada musim panas 2018. Namun, Fred memutuskan pindah ke Fenerbahche pada bursa transfer musim panas 2023.

Kelima eks bintang EPL di atas rata-rata mampu bangkit usai terkena kasus doping. Hal tersebut bisa menjadi pelajaran bagi Pogba jika ingin melanjutkan kariernya di level tertinggi. Hingga kini, belum ada kabar lebih lanjut terkait sanksi apa yang nantinya Pogba terima terkait kegagalannya dalam tes doping.