Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Eks EPL dengan Pelanggaran Terbanyak dalam 1 Musim sejak 2012

Conor Gallagher (chelseafc.com)

English Premier League (EPL) dikenal sebagai salah satu liga top Eropa dengan ciri khas permainan tempo cepat dan keras. Benturan fisik seperti tekel sudah cukup lumrah di Liga Inggris. Tidak heran, wasit-wasit EPL sering kali menghentikan pertandingan akibat terjadinya pelanggaran.

Beberapa pemain yang pernah berkarier di EPL tercatat memiliki koleksi pelanggaran terbanyak sejak 2012. Tidak hanya pemain berposisi di sektor pertahanan, tetapi striker juga kerap kali melakukan benturan fisik dengan pemain lawan. Setidaknya ada tiga eks pemain EPL yang mengoleksi pelanggaran terbanyak terhitung sejak 2012.

1. Grant Holt melakukan 89 pelanggaran pada 2011/2012

Grant Holt (facebook.com/Norwich City FC)

Grant Holt pernah mencicipi kerasnya EPL ketika membela Norwich City selama 2 musim pada 2011--2013 dan Aston Villa pada 2013/2014. Ia berposisi sebagai seorang striker nomor 9 klasik yang lebih menunggu di area kotak penalti. Namun, Holt tidak ragu untuk melakukan kontak fisik dengan pemain lawan dalam beberapa situasi, seperti ketika dijaga ketat saat dribel atau menekan lawan.

Dilansir laman resmi Premier League, Holt melakukan total 89 pelanggaran pada 2011/2012. Ia melancarkan 20 tekel, 8 intersep, dan 17 sapuan bola. Meski permainannya cukup keras, Holt mampu menunjukkan ketajamannya sebagai striker dengan mencetak 15 gol dalam 36 pertandingan EPL pada 2011/2012.

Namun, ia gagal menyelamatkan Norwich City dari degradasi setelah hanya menorehkan 8 gol dalam 34 laga EPL 2012/2013. Kariernya bersama Aston Villa juga tidak berjalan dengan baik setelah hanya sekali mencetak gol dalam sepuluh laga EPL pada 2013/2014. Holt pensiun dari sepak bola sejak musim panas 2020. Ia kini bekerja di tim scouting West Ham United.

2. Marouane Fellaini melanggar pemain lawan 88 kali di EPL 2011/2012.

Marouane Fellaini (uefa.com)

Marouane Fellaini mulai mencuri perhatian publik kala masih berseragam Everton pada 2008--2013. Ia memiliki kekuatan tubuh yang cukup kuat dengan tinggi 194 cm. Fellaini punya keunggulan dalam berduel di udara serta beradu fisik dengan pemain lawan sebagai gelandang bertahan. Karakter permainannya juga cocok dengan gaya Liga Inggris yang mengandalkan kekuatan fisik saat merebut bola.

Menurut laman resmi Premier League, Fellaini tercatat melakukan pelanggaran tertinggi pada 2011/2012. Ia mencatat total 88 pelanggaran dalam 34 pertandingan EPL bersama Everton. Secara perinci, Fellaini melancarkan 99 tekel, 55 intersep, 68 sapuan bola, dan 221 menang duel. Hebatnya, ia mengoleksi enam kartu kuning dan tidak pernah diusir keluar lapangan akibat kartu merah. Fellaini memutuskan pensiun setelah membela klub terakhirnya, SD Taishan, pada Februari 2024.

3. Conor Gallagher memiliki catatan 83 pelanggaran pada 2023/2024

Conor Gallagher (chelseafc.com)

Conor Gallagher baru saja diperkenalkan sebagai pemain baru Atletico Madrid pada 22 Agustus 2024. Ia menjadi pemain Inggris kedua setelah Kieran Trippier yang membela Atletico Madrid. Gallagher meninggalkan EPL dengan catatan 83 foul dalam 37 pertandingan pada 2023/2024.

Ia kala itu bermain sebagai gelandang box-to-box bagi Chelsea. Dilansir situs resmi Premier League, Gallagher melakukan 85 tekel, 30 sapuan bola, 43 intersep, 212 menang duel, dan 210 kalah duel. Ia menerima 7 kartu kuning dan mendapat 1 kartu merah. Permainan agresif Gallagher sebagai gelandang bertahan diyakini akan cocok dengan karakter Atletico Madrid yang mengedepankan sepak bola pragmatis.

Ketiga eks pemain EPL di atas memang memiliki gaya permainan yang cukup keras dengan berani beradu fisik saat merebut atau menggiring bola. Gaya permainan mereka cukup berkontribusi bagi klub yang dibelanya, terutama saat bertahan. Sebagian publik sepak bola tidak begitu melihat pentingnya keberadaan ketiga pemain ini di atas lapangan karena minim kontribusi gol maupun assist. Akan tetapi, etos kerja serta keuletan mereka di atas lapangan memberikan nilai tambah kepada permainan tim.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us