Euro 2020: Gasak Islandia, Deschamps Nikmati Permainan Prancis

Bertanding di hadapan suporternya sendiri, Prancis menurunkan formasi dan para pemain yang sama saat menghajar Moldova. Tak butuh waktu yang lama bagi Les Blues mencetak gol pembuka. Aksi sundulan Samuel Umtiti di menit ke-12 sukses menjebol gawang tim tamu usai memanfaatkan sepak pojok Kylan Mbappe. Selepas gol itu, Prancis terus menghadirkan marabahaya, namun Islandia cukup kokoh dan skor 1-0 bertahan hingga babak pertama usai.

Meski Islandia bermain cukup disiplin, pertahanan mereka tak lagi mampu menahan aksi-aksi trio striker Prancis. Oliver Giroud berhasil menggandakan kedudukan di menit ke-68 usai menerima umpan Pavard dari sisi kanan. Selang sepuluh menit, giliran pemain muda terbaik dunia Kylan Mbappe yang membobol gawang Halldorsson.

Tak ingin kalah bersinar dari rekan-rekannya, Griezmann menutup laga ini dengan keunggulan 4-0 di menit ke-84 setelah menyempurnakan umpan dari Kylan Mbappe. Tim Ayam Jantan pun keluar sebagai pemenang dan pemuncak grup H.

Performa anak asuh Didier Deschamps tampil tanpa cela di babak kualifikasi Euro 2020. Mereka tampil sangat tajam dengan mencetak 8 gol dari dua laga, hanya kalah dari Inggris yang telah mencetak 10 gol. Namun Prancis memiliki hal yang lebih spesial di mana tiga penyerangnya sukses cetak gol beruntun dari dua laga tersebut.

Mantan pelatih Juventus, Didierd Deschamps pun mengaku sangat menikmati performa anak asuhnya yang tampil sangat memuaskan. Kemenangan ini pun menjadi signal performa stabil yang diperlihatkan tim Ayam Jantan usai menjuarai Piala Dunia 2018. Deschamps pun yakin anak asuhnya akan semakin padu sejalan dengan kebersamaan para punggawanya di timnas. Hal ini bahkan telah terbukti melalui kerja sama Griezmann dan Mbappe yang saling melengkapi.

"Semua penyerang kami mencetak gol. Kami memiliki delapan gol dan enam poin. Itu sangat memuaskan. Saya benar-benar menikmati permainan tim saya dan suasananya fantastis," kata Deschamps, dikutip dari laman resmi UEFA. "Anda melihat pemahaman muncul seiring waktu mereka bermain bersama."

Grup H menjadi grup yang cukup kompetitif di fase kualifikasi Euro 2020 kali ini. Prancis dan Turki menjadi tim teratas dengan meraih 6 poin dari dua laga. Sedangkan Albania dan Islandia membuntuti di bawahnya dengan 3 poin. Meski begitu, Prancis tetap menjadi unggulan pertama sebagai tim yang mampu lolos ke fase grup nanti.

Banyak alasan kenapa Griezmann dkk akan dengan mudah lolos dari kualifikasi Euro. Selain karena kualitas pemain bermental juara dunia, mereka pun memiliki motivasi untuk mengulangi sejarah Euro 2000. Kondisi saat ini tak jauh berbeda dengan tahun tersebut. Ayam Jantan untuk pertama kalinya dan satu-satunya menjadi juara pada tahun 2000 usai mengalahkan Italia dengan kemenangan dramatis di babak sudden death.

Prestasi tersebut berhasil mereka mengawinkan dengan juara Piala Dunia 1998 dengan generasi pemain yang hampir sama, seperti Zidane, Trezeguet dan Didier Deschamps sebagai sang kapten. Kini hal tersebut berulang kembali dengan Deschamps sebagai pelatih. Diisi pemain muda dan berkelas seperti Mbappe, Griezmann, Pogba dan Kante, bukan tak mungkin Prancis kembali mengulang sejarah dengan mengawinkan gelar World Cup 2018 dan euro 2020. Mampukah?