Bertanding di hadapan publiknya sendiri, Italia sudah tancap gas sejak menit awal. Quagliarella hampir saja membuka keunggulan di menit ke-4, namun usahanya dari dalam kotak penalti berhasil digagalkan kiper lawan. Gol yang dinanti akhirnya lahir di menit ke-17 melalui aksi Stefano Sensi memanfaatkan umpan Spinazzola dari sisi kanan.
Unggul segalanya, Italia tak henti menggempur pertahanan Liechtenstein. Gli Azzuri sukses menggandakan gol di menit ke-32 melalui sepakan pemain PSG, Marco Verratti yang dikepung tiga pemain lawan. Dua menit berselang, Italia dihadiahi tendangan penalti setelah Nicolas Hasler melakukan handsball.
Quagliarella yang maju sebagai eksekutor tak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk membawa Italia unggul 3-0. Mimpi buruk bagi tim tamu belum usai. Jelang babak pertama usai, mereka kembali diganjar hukuman penalti, bahkan Daniel Kaufmann mendapatkan kartu merah karena kedapatan dengan sengaja menahan bola dengan tangannya. Quagliarella kembal maju sebagai eksekutor, sekaligus sukses cetak brace dalam laga tersebut.
Bermain dengan 10 pemain, tim tamu semakin tak berkutik di babak kedua. Italia bahkan menguasai pertandingan hingga 78 persen dan berhasil mencetak 12 shoot on goal. Pasukan Roberto Mancini berhasil menambah dua gol di babak kedua melalui youngster milik Juventus, Mouise Kean di menit ke-69 dan aksi striker pengganti, Leonardo Pavoletti di menit ke-76.