Para pemain Everton melakukan selebrasi ketika Demarai Gray mencetak gol ke gawang Arsenal. (twitter.com/premierleague)
Demi ambisi meraih tiga poin, kedua tim bermain terbuka sejak menit awal babak pertama. Akan tetapi, peluang-peluang yang didapatkan kedua tim belum membuahkan hasil yang positif. Pada menit ke-43, Everton sebenarnya sempat mencetak gol melalui sundulan Richarlison. Sayangnya, gol tersebut dianulir VAR karena penyerang asal Brasil itu terjebak offside.
Tiga menit berselang, Arsenal justru unggul terlebih dahulu melalui sepakan Martin Odegaard setelah menerima umpan silang dari Kieran Tierney. Skor 1-0 untuk keunggulan Arsenal bertahan hingga akhir babak pertama. Pada babak kedua, Everton mencoba mengendalikan permainan agar bisa menyamakan kedudukan. Usaha tim asuhan Rafael Benitez itu hampir membuahkan hasil pada menit ke-58. Sayangnya, gol Richarlison kembali dianulir VAR karena dirinya sudah berada di posisi offside.
Kendati dua golnya dianulir VAR, Everton justru terlihat makin semangat untuk menyamakan kedudukan. Usaha Seamus Coleman dan kolega akhirnya terbayar lunas pada menit ke-79 setelah Richarlison mencetak gol melalui sundulan. Gol itu makin memantik semangat para pemain Everton. Pada menit ke-92, Everton berhasil menambah gol lagi melalui tendangan keras Demarai Gray. Skor akhir 2-1 bertahan hingga wasit meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan.