Namanya yang panjang dan sulit dilafalkan mungkin belum begitu familier. Namun, pemain muda kelahiran 2001 ini sempat jadi perbincangan setelah mencetak dua gol fantastis saat timnas Georgia menaklukan Swedia pada gelaran Kualifikasi Piala Dunia 2022. Meski tak berhasil membawa timnya lolos ke Qatar, Khvicha adalah sosok yang tak layak diabaikan.
Pada awal April 2022 ini, ia memilih untuk meninggalkan Rubin Kazan demi Dinamo Batumi. Itu tentu jadi berita yang cukup mencengangkan.
Melansir situs resmi Liga Primer Rusia (RPL), Khvicha Kvaratskhelia memulai kariernya pada usia 11 tahun. Ia menimba ilmu di akademi sepak bola milik klub Georgia, Dinamo Tbilisi.
Klub tersebut sempat menaungi ayahnya yang juga berprofesi sebagai pesepak bola profesional. Menariknya, sang ayah, Badri Kvaratskhelia, justru lebih dikenal di Azerbaijan dan sempat memperkuat tim nasional Azerbaijan walaupun berasal dari Georgia.
Beda dengan sang ayah, talenta Khvicha justru sudah mencolok sejak remaja. Tim nasional U-17 Georgia pun memanggil sang pemain untuk bergabung pada usia 16 tahun. Bersama tim junior tersebut, Khvicha berhasil tampil dalam 21 pertandingan dan mencetak 15 gol di berbagai pertandingan dan turnamen.
Penampilannya mengesankan. Tak heran, bila pada 2017, sang bintang muda dapat tawaran untuk naik kasta dari akademi ke tim utama Dinamo Tbilisi yang saat itu masih jadi klub terkuat di Erovnuli Liga, liga sepak bola tingkat pertama di Georgia.
Kariernya dengan Dinamo Tbilisi tidak bertahan lama. Setelah semusim, ia dijual ke FC Rustavi yang juga pernah menaungi ayahnya pada masa aktifnya. Meski bukan tim unggulan di Georgia, lewat klub inilah rezekinya mulai terbuka.
Lokomotiv Moskow meminjamnya dari Rustavi pada awal 2019 dan membuka peluang sang pemain muda untuk menjajal atmosfer Liga Primer Rusia. Sepanjang paruh kedua 2018/2019, Khvicha tampil dalam sepuluh pertandingan bersama Lokomotiv.
Khvicha kemudian dilirik klub Rusia, Rubin Kazan, yang menawarinya kontrak 5 tahun. Kesempatan itu tidak ia sia-siakan. Sang bintang muda resmi berseragam Rubin Kazan sejak 2019/2020.
Khvicha tak kesulitan mendapatkan posisi starter. Hingga kebersamaannya dengan klub kebanggaan Tatarstan itu berakhir pada Maret 2022 lalu, ia tercatat menyumbangkan 9 gol dan 18 assist.
Khvicha, yang secara rutin dipanggil ke tim nasional U-19 dan U-21, juga akhirnya debut bersama timnas senior Georgia pada 2019 untuk pertandingan Kualifikasi Euro 2020 melawan Gibraltar.
Perang Rusia/Ukraina membuat FIFA menetapkan kebijakan khusus yang memungkinkan pemain asing di Liga Primer Rusia melakukan transfer atau menangguhkan kontrak dengan klub Rusia yang menaunginya. Kesempatan ini pun diambil Khvicha untuk meninggalkan Rubin Kazan lewat skema pinjaman.
Klub yang ia tuju adalah Dinamo Batumi yang saat ini memuncaki klasemen sementara Erovnuli Liga 2021/2022. Keputusannya hengkang dari Rubin Kazan tidaklah mengejutkan mengingat ia masuk dalam satu dari sedikit pemain RPL yang mengungkap perlawanannya kepada agresi Rusia ke Ukraina lewat media sosial.
Meski begitu, kepindahannya juga disayangkan mengingat talenta Khvicha cukup mencolok, baik di level klub maupun timnas senior Georgia. Pada November 2021 lalu, namanya sempat jadi perbincangan usai mencetak dua gol kemenangan dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Swedia.
Kabar ini pertama kali diungkap wartawan sepak bola Fabrizio Romano lewat cuitannya pada 12 April 2022 lalu. Romano mengungkap bahwa Napoli sudah dalam tahap akhir negosiasi.
Bersamaan dengan Khvicha, Napoli berniat memboyong pemain Uruguay, Mathias Olivera dari Getafe. Jika benar, kedua pemain ini akan bergabung dengan Napoli pada 2022/2023.
Kabar ini juga diliput media Italia, La Gazzetta dello Sport. Belum ada konfirmasi resmi dari pihak agen maupun Napoli, tetapi tentu menjadi kabar baik untuk keduanya. Sebelumnya, pada akhir Maret lalu, Tottenham Hotspur juga sempat menyatakan ketertarikannya untuk meminjam Khvicha dari Rubin Kazan dengan kemungkinan membeli.
Tentunya pemain seperti Khvicha layak dapat panggung yang lebih besar. Sebenarnya kabar ketertarikan klub-klub besar Eropa kepadanya sudah menyeruak sepanjang 2019—2021 lalu. Namun, belum satu pun terealisasi.