5 Fakta tentang Liga Arab Saudi, makin Meriah Berkat CR7

Berdasarkan peringkat liga oleh AFC, Liga Arab Saudi masuk dalam peringkat kedua bersaing dengan Korea Selatan di peringkat ketiga dan Jepang di peringkat pertama. Peringkat liga ini adalah sistem yang ditentukan oleh AFC untuk mengelola kompetisi antar klub di kawasan Asia. Memiliki peringkat liga domestik yang tinggi tentu merupakan sesuatu yang penting karena menentukan slot untuk berlaga di kompetisi antar klub kawasan Asia seperti Liga Champions Asia.

Ada beberapa faktor yang membuat Liga Sepak Bola Arab Saudi begitu digdaya di kawasan Asia saat ini. Dalam tulisan di arabnews.com, faktor pertama adalah Liga Arab Saudi mengelola kompetisinya berkiblat pada Liga Inggris yang membuat liga berjalan dengan baik seperti Premier League.

Kedua, Liga Arab Saudi memiliki jendela transfer dan perputaran uang besar sehingga menjadi daya tarik untuk pemain dan para pelatih top secara global. Perputaran uang yang bagus juga menjamin kualitas baik dari segi fasilitas maupun infrastruktur untuk menarik dan melatih bakat pada pemainnya. Ketiga, catatan prestasi kontestan klub Liga Arab Saudi begitu bagus saat tampil dalam ajang Liga Champions Asia maupun AFC Cup.

Dilansir historia.id, permainan sepak bola dibawa para imigran dari Mesir dan Sudan pada tahun 1920-an. Ini merupakan pertama kalinya permainan sepak bola diperkenalkan di kawasan Arab.

Menurut sejarawan, Jhon Nauright dan Charles Parrish, yang ditulis dalam bukunya Sports Around the World: History, Culture, and Practice, Arab Saudi berkenalan dengan si kulit bundar ketika para umat Islam Sudan dan Mesir menunaikan ibadah umrah dan haji di Mekkah. Pada saat itu, mereka membawakan budaya dan hobi-hobi mereka termasuk sepak bola yang kemudian masyarakat di sana antusias mepelajari permainannya.

Seiring berjalannya waktu, sepak bola di Arab Saudi berkembang cepat. Kompetisi sepak bola di Arab Saudi dari yang semula diadakan di wilayah masing-masing, akhirnya pada tahun 1957 liga semi profesionalnya muncul dengan diikuti oleh banyak klub sepak bola. Pada tahun yang sama, federasi mengupayakan pembentukan timnas untuk mengikuti Pan-Arab Games di Beirut, Lebanon.

Perwakilan klub dari Liga Arab Saudi dalam ajang Liga Champions Asia bisa dibilang cukup membanggakan. Dari partisipasinya di kompetisi antar klub kawasan Asia tersebut, tercatat perwakilan Liga Arab Saudi menoreh prestasi dengan total enam trofi Liga Champions Asia. Klub yang pernah mencatatkan prestasi di kancah Asia, antara lain Al-Hilal dengan 4 trofi dan Al-Ittihad dengan 2 trofi.

Klub dari Liga Arab Saudi memang terkenal memiliki kekuatan sepak bola kuat di kawasan Asia. Dengan bekal tersebut, tidak heran jika klub Liga Arab Saudi akan menjadi kontestan yang ditakuti klub Asia lainnya.

Perputaran uang yang besar di Liga Sepak Bola Arab Saudi menjadi salah satu faktor para pemain maupun pelatih top tertarik untuk berkarir di sana. Dilansir salarysport.com, beberapa pemain top yang sedang berkarir dengan gaji begitu fantastis, antara lain Ever Benega (Argentina; Al-Shahab), Matheus Pereira (Brasil; Al-Hilal), Talisca (Brasil; Al-Nassr), Vincent Aboubakar (Kamerun; Al-Nasr), Moussa Marega (Mali; Al-Hilal), Luciano Vietto (Argentina; Al-Hilal), Gonzalo Martinez (Argentina; Al-Nasr), David Ospina (Colombia; Al-Nasr), dan masih banyak pemain top lainnya. 

Hal yang membuat klub-klub di Liga Arab Saudi berani menggelontorkan dana yang begitu besar bagi pemainnya adalah dukungan penuh dari Kerajaan Arab Saudi. Pihak kerajaan memang kerap melakukan investasi besar-besaran di dunia sepak bola.

Pada tahun 2022 silam, Arab Saudi membeli salah satu tim sepak bola asal Inggris, Newcastle United. Bahkan, karena faktor gaji yang terbilang tinggi, para pemain asli Arab Saudi enggan untuk keluar berkarier ke Eropa dan lebih memilih untuk bermain di tanah kelahirannya.

Dalam konferensi pers Cristiano Ronaldo, mega bintang Portugal tersebut menegaskan tujuannya untuk terus memburu rekor-rekor baru dan juga akan memperkenalkan pada publik bahwa sepak bola Arab Saudi merupakan liga yang sangat kompetitif. Jika indikator kompetitifnya liga adalah kompetitif klub liga yang bermain di level Asia mungkin benar adanya. Lalu, bagaimana dengan kompetitifnya kompetisi di liga lokalnya?

Meski memiliki prestasi yang luar biasa dan mampu bersaing di level Asia, Liga Arab Saudi masih sulit mendapatkan kompetitor yang sepadan untuk liga lokalnya. Setidaknya, tiga klub tersukses dalam menjuarai liga antara lain Al-Hilal dengan 18 (delapan belas) gelar, Al-Nassr dengan 9 (sembilan) gelar, dan Al-Ittihad dengan 8 (delapan) gelar. Bahkan, dalam 7 musim terakhir liga didominasi Al-Hilal lewat lima gelarnya. Dilansir arabnews.com, Liga Arab Saudi akan meningkatkan kontestan dari 16 klub menjadi 18 klub pada musim 2023-2024. Dengan bertambahnya kompetitor klub diharapkan persaingan klub untuk menjuarai liga semakin kompetitif.

Liga Arab Saudi merupakan liga yang belum banyak dikenal kebanyakan orang, bahkan baru ramai menjadi perbincangan ketika mega bintang Cristiano Ronaldo mendarat di Al-Nassr. Setelah membaca fakta-fakta di atas, tentu Liga Arab Saudi kini layak mendapatkan sorotan lebih dari para pecinta sepak bola di luar sana.