Jakarta, IDN Times - Amarah fans Manchester United kepada Harry Maguire sudah tak bisa dibendung. Mereka begitu kecewa dengan performa Maguire yang kerap melakukan blunder konyol, yang sering berujung pada kekalahan MU.
Hingga, fans memutuskan untuk membuat petisi secara daring. Dalam petisi itu, mereka meminta agar Maguire dicopot jabatannya sebagai kapten.
MU sempat mencatatkan rekor dengan membeli Maguire dari Leicester City pada musim panas 2019. Kala itu, MU merekrut Maguire dengan mahar hingga 80 juta poundsterling atau setara Rp1,49 triliun.
Harga Maguire lebih mahal ketimbang Virgil van Dijk saat diboyong Liverpool dari Southampton. Namun, performa Van Dijk lebih tangguh ketimbang Maguire.
Apalagi, ketika diberikan ban kapten MU, cuma enam bulan setelah kedatangannya, performa Maguire langsung merosot. Blunder konyol sering dilakukannya. Bahkan, Maguire kerap dijadikan bahan meme fans lawan.
Karier Maguire benar-benar tragis. Kekalahan MU dari Liverpool dengan skor 0-4, menjadi noda buat pria 29 tahun tersebut.
Bagaimana tidak, empat gol yang bersarang ke gawang MU, terjadi karena kesalahan Maguire. Gol pertama dan keempat yang paling parah.
Ketika gol pertama tercipta, Maguire yang hendak memasang jebakan offside. Tapi, dia tak sadar kalau jaraknya dengan dua rekannya di belakang masih sangat jauh. Alhasil, Mohamed Salah dengan enaknya menyusup masuk ke pertahanan MU dan lepaskan umpan kepada Luis Diaz.
Gol keempat bermula dari umpan asal-asalan Maguire. Bola akhirnya bisa direbut Andrew Robertson. Prosesnya begitu cepat, hingga akhirnya Salah mampu menjebol gawang MU.
Fans membuat petisi tersebut lewat Change.org. Dalam petisi daring tersebut, fans MU mengaku kesal karena MU sudah buang duit banyak hanya demi beli Maguire yang akhirnya jadi pesakitan dan bahan lawak suporter lawan.
"Kesabaran kami telah habis! Sudah cukup. Jadikan Manchester United hebat lagi. Dengarkan para penggemar," tulis fans dalam petisi daring tersebut.
Petisi tersebut kini telah ditandatangani lebih dari 25 ribu akun hingga Kamis (21/4/2022) pukul 10.30 WIB. Petisi menargetkan bisa mendapat 35 ribu tanda tangan.