Premier League dianggap sebagai kompetisi paling kompetitif dari lima liga top di Eropa. Tak hanya diisi oleh banyak pemain berkelas bintang, Liga Inggris pun merupakan ladang bisnis yang sangat fantastis.
Tidak mengherankan jika banyak investor kaya raya saling bersaing untuk menanam saham di klub-klub Inggris. Berikut ini adalah enam pemiliki klub Liga Inggris yang memiliki kekayaan paling tinggi.
Tempat pertama diisi oleh pemilik Manchester City, Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan. Pebisnis dan politikus asal Uni Emirates Arab itu membeli The Citizen pada 2008 silam. Di bawah kepemimpinannya, Manchester City bertransformasi menjadi klub papan atas Liga Inggris.
Dengan gelontoran dana tak terbatasnya, Manchester City mampu meraih empat gelar Liga Inggris, empat Piala Liga dan dua trofi FA Cup. Sheikh Mansour sendiri memiliki bisnis yang bergerak dalam bidang ekuitas privat yang miliki investasi dalam berbagai industri.
Harta kekayaan pribadinya memiliki nilai $30 miliar.
Roman Abramovic membeli saham mayoritas Chelsea pada 2003 silam dengan harga 140 juta paun. Pengusaha asal Rusia tersebut telah menggelontorkan dana kurang lebih 900 juta paun sejak saat itu untuk membangun kekuatan The Blues di Eropa.
Revolusi itu terbukti berhasil dengan raihan trofi bergengsi yang berhasil diraih Chelsea. Di bawah kepemimpinan Abramovich Chelsea mampu meraih lima trofi Liga Inggris, satu trofi Liga Champions dan dua Liga Eropa.
Jumlah kekayaan Abramovich sendiri ditaksir sekitar $12,4 miliar. Kekayaannya tersebut berasal dari bisnis industri dan minyak yang digelutinya.
Pemilik Arsenal, Stan Kroenke berada di urutan ketiga dengan jumlah kekayaan $8,7 miliar. Ia adalah pebisnis yang bergerak dalam bidang investasi. Selain Arsenal, Kroenke juga berinvestasi dalam bidang olahraga lainnya seperti NBA, NFL dan MLS.
Awalnya Arsenal dimiliki oleh dua orang kaya raya, Stan Kroenke dan Alisher Usmanov saat dibeli pada 2007. Namun Kroenke membeli saham Usmanov pada 2018 lalu dengan harga 550 juta paun.
Sayangnya di bawah Kroenke Arsenal belum mampu meraih trofi paling bergengsi, Premier League ataupun Liga Champions. Fans bahkan sempat menggugat agar Kroenke mundur atas buruknya prestasi Arsenal dalam beberapa musim terakhir.
Guo Guangchang adalah pendiri dan CEO Fosun International, konglomerat internasional China dan wahana investasi, mulai dari real estate hingga farmasi. Guangchang terkenal karena menyumbang jutaan dolar untuk amal, dan ia menggambarkan dirinya sebagai "Warren Buffet-nya Tiongkok."
Melalui perusahaannya, Fosun International, Guo Guangchang membeli Wolverhampton pada 2016 lalu. Dengan dukungan dana besar, Wolverhampton saat ini mulai menjadi kuda hitam yang diperhitungkan di Liga Inggris.
Nassef Sawiris adalah milyuner asal Mesir yang membeli saham Aston Villa pada 2018 lalu bersama Wes Edens. Keduanya membeli saham mayoritas sebesar 55 persen dari pemilik sebelumnya Tony Xia.
Nassef Sawiris merupakan orang terkaya Mesir yang memiliki kekayaan sebesar $6,4 miliar. Dengan investasinya, Aston Villa berhasil menjuarai divisi Championship musim lalu, dan berhasil promosi ke Liga Inggris musim ini.
Sayangnya, saat ini Aston Villa masih terpuruk di peringkat 17 klasemen sementara Premier League.
Tahun 2018 Leicester City mengalami masa kelam setelah pemilik klub, Vichai Srivaddhanaprabha tewas dalam kecelakaan helikopter. Bisnisnya pun dilanjutkan oleh sang anak yang bernama Aiyawatt Srivaddhanaprabha, termasuk kepemilikan atas Leicester City.
Ia adalah CEO dari perusahaan yang didirikan ayahnya, King Power Group, sebuah perusahaan induk yang mengelola jaringan retail Duty Free di Thailand. Kekayaannya sendiri berkisar $5,9 miliar.
Di bawah kepemimpinan keluarga Srivaddhanaprabha, Leicester City berhasil melakukan hal mustahil dengan menjuarai Liga Inggris musim 2015/2016. Musim ini mereka pun kembali tampil luar biasa dengan menjadi pesaing terkuat Liverpool untuk raih juara.
Itulah lima pemilik klub terkaya di Liga Inggris. Nyatanya uang memang mampu memberikan prestasi bagi sebuah klub.