FC Baltika Curi Atensi di Liga Primer Rusia 2025/2026

- FC Baltika berbasis di Kaliningrad, sebuah enklave terpisah dari daratan utama Rusia yang membuat mereka harus melakukan perjalanan panjang untuk laga tandang.
- Klub ini kecipratan berkah Piala Dunia 2018 dengan mendapatkan stadion baru dan dukungan finansial dari sponsor besar seperti Rostec dan Sogaz.
- FC Baltika merupakan tempat lahirnya bakat muda menarik dari kota-kota kecil di Rusia, dengan beberapa pemain kunci yang berhasil mencuri perhatian musim ini.
Masih disanksi dan terkucil dari skena sepak bola internasional, Liga Primer Rusia (RPL) punya banyak cerita menarik musim ini. Salah satunya fakta mencuatnya klub promosi bernama FC Baltika. Ini bukan pertama kalinya Baltika berlaga di liga kasta tertinggi di Rusia. Namun, performa mereka pada awal 2025/2026 tak layak diabaikan.
Tak dijagokan, FC Baltika justru bercokol di peringkat lima klasemen sementara. Mereka berbagi poin yang sama dengan juara bertahan Zenit St Petersburg sampai matchday ke-11 per 9 Oktober 2025. Siapa sebenarnya FC Baltika? Apa cerita menarik dari klub asal Kaliningrad itu?
1. Berlokasi di sebuah enklave, terpisah dari daratan utama Rusia
Baltika berbasis di Kaliningrad, sebuah enklave (kantong wilayah) yang membuatnya terpisah dari dataran utama Rusia karena dikelilingi Lithuania, Polandia, dan Belarus. Berdasar sejarahnya, wilayah itu dulu bernama Koenigsberg dan merupakan bagian dari Kerajaan Prusia, yang kemudian bersatu dengan Kekaisaran Jerman sampai pada 1918.
Kota pelabuhan itu bertahan di bawah kuasa Jerman selama beberapa kali revolusi (Republik Weimar dan Third Reich). Namun, saat Third Reich buatan Nazi kalah pada Perang Dunia II, Koenigsberg pun lepas ke tangan Uni Soviet dan berganti nama. Saat Uni Soviet pecah, Rusia berhasil mempertahankan Kaliningrad dengan segala konsekuensinya. Termasuk akses yang agak rumit, terutama setelah beberapa negara tetangga Kaliningrad bergabung dengan Uni Eropa.
Lokasi mereka ini cukup menantang, sebab untuk melakoni laga-laga tandang, FC Baltika harus melakukan perjalanan yang cukup panjang dan beradaptasi dengan perbedaan waktu. Jarak terjauh yang harus mereka tempuh adalah sekitar 7.000 km (14.000 km perjalanan pulang-pergi) untuk bertandang ke kandang FC SKA-Khabarovsk saat berlaga di liga kasta kedua Rusia, Football National League (FNL).
2. Kecipratan berkah Piala Dunia 2018
Menariknya, pada 2015, mereka kecipratan berkah Piala Dunia 2018. Pemerintah Rusia kala itu memutuskan membangun stadion baru untuk menyelenggarakan empat laga Piala Dunia dan memilih mendayagunakan sebuah lahan kosong di jantung kota Kaliningrad. Tepatnya di wilayah bernama Pulau Oktobryaski, sebuah daratan yang dikelilingi Sungai Pregolya.
Setelah menjalankan fungsi utamanya, stadion ini kemudian dihibahkan pada FC Baltika, selaku klub lokal. Sejak pembangunannya saja, pengembang sengaja mendesain warna biru/putih sesuai dengan identitas klub. Keuangan mereka juga membaik seiring masuknya sponsor besar macam Rostec (perusahaan teknologi militer milik negara) dan Sogaz (perusahaan asuransi untuk industri yang merupakan bagian dari Gazprom). Ini terlihat jelas dari peningkatan kualitas fasilitas latihan untuk pemain dan staf.
3. Tempat lahirnya bakat muda menarik dari kota-kota kecil di Rusia
Menghabiskan mayoritas waktu mereka di FNL, FC Baltika berhasil kembali ke RPL pada 2023. Sayang, mereka hanya bertahan di RPL selama semusim sebelum terelegasi kembali ke liga kasta kedua. Kesempatan kembali ke RPL datang setelah mereka menjuarai FNL 2024/2025. Momen ini tak mereka sia-siakan. Pada awal musim 2025/2026, tim berjuluk Enclave Boys itu berhasil bertengger di peringkat 5 klasemen sementara dengan raihan 20 poin dari 11 laga. Mereka berhasil menahan imbang beberapa klub jagoan seperti Lokomotiv Moskow, Zenit St Petersburg, Dynamo Moskow, serta mengalahkan Spartak Moskow dengan skor telak 3-0.
Poin menarik dari memukaunya performa Baltika FC musim ini adalah eksistensi beberapa pemain kunci seperti Mingiyan Beveev, Maksim Petrov, Ilya Petrov, Vladislav Saus, dan Maksim Borisko. Beveev mencuri perhatian karena berhasil jadi pemain asal Republik Kalmykia pertama yang dapat panggilan timnas senior. Ini mengingatkan penggemar pada Tamerlan Musaev yang beberapa waktu sebelumnya mengalami nasib serupa.
Sama seperti Beveev, Musaev juga berlatar belakang etnik minoritas dan berasal dari wilayah otonom. Ia bermain untuk FC Baltika selama 3 tahun sebelum mengalami renaisans karier pada 2024 dengan bergabung dengan CSKA Moskow dan debut untuk timnas senior Rusia. Sementara, Ilya Petrov, Saus, Borisko, dan Maksim Petrov adalah jebolan akademi sepak bola terbaik di Rusia, FC Krasnodar dan Lokomotiv Moskow yang mereka rekrut dan berhasil menemukan performa terbaiknya.
Terlalu prematur untuk berekspektasi tinggi pada FC Baltika. Namun, kalau mereka bisa mempertahankan performa apik ini, bukan tak mungkin mereka jadi jagoan baru di skena sepak bola Rusia. Walau entah kapan mereka bisa menembus kompetisi Eropa seiring masih berlakunya sanksi.