Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

FIFA Minta Maaf Kepada Jurnalis AS, Gara-Gara Baju Pelangi

Pemain Qatar dan Ekuador saat menyanyikan lagu kebangsaan sebelum laga pembuka Piala Dunia 2022 digelar. Duel itu pun dimenangkan tim tamu dengan skor 0-2. (Twitter/@QFA_EN)
Pemain Qatar dan Ekuador saat menyanyikan lagu kebangsaan sebelum laga pembuka Piala Dunia 2022 digelar. Duel itu pun dimenangkan tim tamu dengan skor 0-2. (Twitter/@QFA_EN)

Jakarta, IDN Times - Baju pelangi yang dipakai jurnalis kenamaan asal Amerika Serikat, Grant Wahl, nyatanya menjadi petaka. Gara-gara baju tersebut, dia sempat ditahan kepolisian setempat jelang laga AS lawan Wales, Selasa (22/11/2022) dini hari.

Wahl, yang pernah menjadi kandidat Presiden FIFA pada 2011, ditahan di Al Thumama Stadium oleh pihak keamanan setempat. Dia mengenakan baju pelangi, dengan motif bola di tengah-tengahnya, saat akan menyaksikan laga AS lawan Wales.

Hal ini pun menjadi perhatian tersendiri, bahkan perwakilan FIFA sampai harus turun tangan dalam insiden ini.

1. Dilarang masuk oleh petugas stadion

Dalam akun Twitter pribadinya, Wahl membenarkan bahwa dia dicegat pihak keamanan Al Thumama Stadium jelang laga AS lawan Wales. Dia diminta untuk ganti baju karena motif pelangi yang dia pakai.

"Pihak keamanan melarang saya masuk stadion jelang laga AS lawan Wales. Dia berkata, "Kamu harus mengganti bajumu, baju itu dilarang di sini"," cuit Wahl.

Wahl pun sempat menolak perintah dari pihak keamanan tersebut. Alhasil, telepon genggam Wahl pun disita, dan akhirnya dia harus ditahan selama satu jam setengah di stadion.

2. Akhirnya Wahl dibebaskan

Stadion Al Thumama (qatar2022.qa)
Stadion Al Thumama (qatar2022.qa)

Wahl berkata, alasan kenapa dia ditahan lantaran pihak keamanan menilai bajunya sarat nilai politik. Wahl pun sempat gusar karena dia melewatkan laga Belanda lawan Senegal, yang memang dimainkan tepat sebelum AS lawan Wales.

Namun, pada akhirnya pimpinan keamanan stadion datang dan meminta maaf kepada Wahl. Tidak cuma itu, Wahl juga mendapatkan permintaan maaf dari perwakilan FIFA. Pihak keamanan hanya ingin agar Wahl aman dari teror penonton lokal di stadion.

3. Suara soal LGBTQ dan inklusivitas yang teredam

Ribuan kursi kosong terlihat saat Qatar dikalahkan Ekuador di partai pembuka Piala Dunia 2022 (Twitter @FootballDaily)
Ribuan kursi kosong terlihat saat Qatar dikalahkan Ekuador di partai pembuka Piala Dunia 2022 (Twitter @FootballDaily)

Di ajang Piala Dunia 2022 ini, suara yang meminta kesetaraan bagi kaum LGBTQ teredam, pun dengan soal inklusivitas yang coba digemakan beberapa tim. Hal ini berkaitan dengan nilai-nilai lokal di Qatar, plus permintaan FIFA.

FIFA bahkan sempat mengancam kapten-kapten yang berasal dari tujuh Timnas di Piala Dunia, yang berencana akan mengenakan ban kapten OneLove. Mereka juga sempat meminta mengubah jersey tandang mereka karena alasan serupa.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sandy Firdaus
EditorSandy Firdaus
Follow Us

Latest in Sport

See More

[QUIZ] Tebak Posisi Pemain Bola dari Tugasnya, Yakin Jago?

22 Des 2025, 15:15 WIBSport