Florian Neuhaus, Pemain Serbabisa yang Menjadi Penerus Thomas Muller

Florian Neuhaus tumbuh dan besar di kota Landsberg am Lech yang terletak 65 km dari kota Munchen. Pemain yang lahir pada 16 Maret 1997 ini memulai karier sepak bolanya bersama tim kampung halamannya, VfL Kaufering. Di klub tersebut ia dilatih teknik dasar mengolah bola oleh ayahnya sendiri.

Ketika sudah berusia 10 tahun, Neuhaus bergabung ke akademi TSV 1860 Munich. Pilihan tersebut sebenarnya cukup berat karena sang ayah merupakan pendukung fanatik Bayern Munchen. Setelah bermain apik di tim akademi, ia dipercaya untuk naik kasta dan melakukan debut bersama tim senior di kompetisi Bundesliga 2. Bakatnya pun langsung terdengar oleh klub-klub besar di Jerman.

Meski saat itu diincar banyak klub elite, Neuhaus memilih untuk melanjutkan kariernya bersama Borussia Monchengladbach. Ia bergabung dengan klub tersebut pada bursa transfer musim panas 2017 dengan status bebas transfer. Walau sudah bergabung dengan Monchengladbach, sang pemain terlebih dulu dipinjamkan selama satu musim ke Fortuna Dusseldorf.

Dalam masa pinjamannya itu, Neuhaus tampil sangat menjanjikan dengan menciptakan 6 gol dan 3 assist dari 27 pertandingan. Lebih hebatnya lagi, ia mampu membantu Dusseldorf menjadi juara di Bundesliga 2 dan promosi ke kasta tertinggi di Jerman pada musim 2018/2019. Tak berpikir lama, pelatih Monchengladbach saat itu, Dieter Hecking, memutuskan untuk menjadikan sang pemain sebagai pemain kunci.

Di musim debutnya bermain bersama Monchengladbach, Neuhaus tampil cukup menjanjikan dengan menciptakan 9 assist dari 32 pertandingan di Bundesliga. Catatan itu menjadi yang terbanyak daripada pemain lain pada musim 2018/2019. Meski kursi pelatih berganti ke tangan Marco Rose pada musim 2019/2020, sang pemain tetap menjadi andalan. Neuhaus sendiri dikenal sebagai sosok pemain yang bisa tampil di berbagai posisi lini tengah.

Penampilan apik yang ditunjukkan Neuhaus itu ternyata sampai ke telinga Joachim Low. Pada tanggal 7 Oktober 2020, ia akhirnya bisa menjalani pertandingan debutnya bersama tim nasional Jerman. Lebih hebatnya lagi, sang gelandang langsung menciptakan gol pertamanya ketika laga melawan Turki. Sejauh ini Neuhaus sudah tampil sebanyak 6 kali dan menciptakan 2 gol untuk tim nasional Jerman.

Berkat performa impresif di laga debutnya bersama Die Mannschaft, media-media Jerman memberikan julukan yang tidak main-main. Pemain berusia 24 tahun itu dianggap sebagai titisan dari Thomas Muller. Julukan tersebut tentu ada dasarnya. Beberapa media menilai gaya permainan Neuhaus sangat mirip dengan Muller.

Gaya permainan Muller sendiri kerap disebut sebagai “raumdeuter”. Itu adalah istilah yang menggambarkan seorang pemain sebagai “penjelajah” yang memiliki kemampuan untuk menyelinap di antara pertahanan lawan. Meski disebut sebagai penerus Muller, Neuhaus secara terang-terangan lebih mengidolai sosok Mesut Ozil.

Musim ini pemain berusia 24 tahun itu tercatat hanya kehilangan satu pertandingan saja di Bundesliga. Dari 33 laga, Neuhaus berhasil menciptakan 6 gol serta 6 assist untuk klubnya tersebut. Sayangnya, ia hanya mampu membawa timnya finis di urutan kedelapan.

Performa yang impresif itu membuat Neuhaus diincar banyak klub elite di Eropa. Selain Liverpool, Bayern Munchen juga dikabarkan sangat berminat dengan pemain berusia 24 tahun tersebut. Dengan umur yang masih cukup muda, Neuhaus tentu bisa menjadi prospek jangka panjang bagi tim mana pun.

Itulah sedikit cerita tentang perjalanan Florian Neuhaus hingga bisa menjadi pesepak bola top di tanah Jerman. Apakah ia mampu mengantarkan tim nasional Jerman juara di ajang Piala Eropa 2020?